SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Febriadhitya Prajatara memastikan video viral kontainer tabrak motor yang bertuliskan "di Menganti Surabaya" adalah hoaks. Ia mengatakan video tersebut bukan terjadi di Kota Surabaya.
Febri menjelaskan, video viral tersebut terjadi di Distrik Ben Luc, Provinsi Long An Vietnam pada 2 Januari 2019 lalu. Makanya, dia kembali menekankan kecelakaan itu bukan terjadi di Jalan Menganti Surabaya.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
"Berdasarkan hasil penelusuran, itu tidak benar. Video itu bukan terjadi di kota kita ya," kata Febri saat ditemui di Kantor Bagian Humas Jalan Jimerto 6-8 Surabaya, Sabtu (3/4/21).
Ia menceritakan, beredarnya video tersebut bermula dari akun Facebook bernama FiraFerndika (fb.com/fira.m.bos) yang mengunggah sebuah video yang memperlihatkan truk kontainer menabrak puluhan pengendara motor saat berada di lampu merah. Dalam postingannya, pemilik akun mengunggah video itu pada 30 Maret 2021 dengan memuat caption yakni "Menganti surabayaā€¯.
"Dari situ lah video semakin beredar. Sekali lagi itu tidak benar," urainya.
Baca Juga: Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Gerobak Sampah di Jalan Manyar Kertoarjo: 1 Tewas, 4 Luka Berat
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat lebih bijak dan cerdas dalam bermedia sosial. Apalagi yang menyangkut dengan keselamatan warga dalam berkendara.
"Demi kenyamanan dan keselamatan bersama, saya mengimbau warga tidak serta merta mempercayai postingan yang bermunculan di akun media sosial tanpa mencari tahu kebenarannya," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Febri pun mengajak warga agar tidak langsung ikut memposting sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya. Hal itu penting dilakukan agar informasi yang tidak benar tidak semakin meluas.
Baca Juga: Sopir Ford Fiesta Tewas Usai Tabrak Motor Pengangkut Sampah di Surabaya, Apa Penyebabnya?
"Mari kita sama-sama memanfaatkan media sosial dengan bijak dan cerdas. Jangan sampai kita terbawa arus informasi yang belum dipastikan kebenarannya," ajaknya. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News