KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Murni di Kantor Kelurahan Bandar Lor, Rabu (5/5). Pada kesempatan ini, Wali Kota Kediri juga ikut melayani masyarakat yang membeli berbagai komoditas yang dijual di Operasi Pasar Murni.
Operasi Pasar Murni digelar untuk mengendalikan beberapa harga komoditas bahan pokok yang melonjak. Sehingga inflasi di Kota Kediri dapat terus terjaga.
Baca Juga: Tingkat Inflasi Kota Kediri Duduki Urutan Terendah Kedua se-Jatim di Akhir Tahun 2024
Pada bulan April lalu, inflasi bulanan di Kota Kediri sebesar 0,31 persen. Di mana pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,68 persen.
Usai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Murni, Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa stok kebutuhan bahan pokok di Kota Kediri sampai dengan hari ini masih aman. Kenaikan harga juga masih terkendali.
“Kalau inflasinya terjaga lalu masyarakatnya juga cara berbelanjanya juga bijak, maka Insya Allah inflasi di Kota Kediri terjaga terus. Kita juga update data setiap harinya seperti apa," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Biasanya, lanjut Mas Abu, mendekati Hari Raya Idul Fitri ini harga cenderung melonjak. Untuk menjaga stabilitas harga itu, maka diadakan operasi pasar. "Ini sudah menjadi tradisi, bahwa kalau ada lonjakan-lonjakan diadakan operasi pasar," katanya.
Wali Kota Kediri juga mengimbau agar masyarakat berbelanja secara cerdas dan bijak. Karena biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri ini masyarakat berbelanja secara berlebihan.
“Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang baik. Pembeli di sini adalah masyarakat dan bukan pedagang. Saya rasa ini sudah tepat sasaran," imbuh Mas Abu.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari menyampaikan bahwa Operasi Pasar Murni telah dimulai sejak tanggal 27 hingga 30 April, lalu dilanjutkan pada tanggal 3 hingga 5 Mei di 18 Kelurahan.
Komoditas yang dijual antara lain, beras dengan kemasan 5 kilogram seharga Rp 45.000, gula seharga Rp 10.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp 11.250 per liter, dan telur dengan harga 18.500 per kilogram.
Setiap warga dibatasi pembeliannya, yakni beras 2 kantong kemasan 5 kilogram, 2 kilogram telur, 2 kilogram gula, dan 2 liter minyak.
Baca Juga: Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
“Sejauh ini tidak ada kendala. Kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan bagus. Kami juga sediakan hand sanitizer, masker, dan petugas kesehatan dari dinkes. Ketersediaan stok saat ini juga aman," terang Tanto.
Masyarakat begitu antusias dalam pelaksanaan Operasi Pasar Murni. Salah satunya, Nancy asal Kelurahan Bandar Lor. “Harganya di sini lebih murah dari harga di pasaran. Senang ada operasi pasar ini. Semoga ada lagi. Karena saya sebagai warga sangat bersyukur harganya lebih murah,” ujar Nancy. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News