JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi khalayak untuk bertabur berkah, khususnya umat muslim. Termasuk MUI Jember pun tak mau ketinggalan dalam momen berkah itu.
Hari ini, Sabtu (8/5), MUI Jember menyalurkan bantuan sembako sebanyak 200 paket kepada masyarakat. Bantuan itu akan disalurkan di dua lokasi berbeda menggunakan dua mobil.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Bantu 750 Paket Sembako untuk Korban Banjir Luapan Kali Lamong
Pemberangkatan paket bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Hendy Siswanto dari Toko Rindang Khatulistiwa di Jalan Kalimantan, Sumbersari.
Ketua MUI Jember Abdul Haris menjelaskan, bahwa paket sembako yang disalurkan kali ini sebagai wujud syukur dan kepedulian MUI Jember kepada sesama. Rencananya, penyaluran bantuan sosial itu akan dijadikan kegiatan rutin.
"Apalagi saat ini kondisi di mana masyarakat banyak yang membutuhkan bantuan kerena dampak Covid-19," tuturnya.
Baca Juga: Patroli Sobo Deso, Polsek Wonoayu Berikan Bantuan kepada Lansia di Sidoarjo
"Kami belum rapat kerja, tapi karena dampak Covid-19 yang luar biasa, pengurus di komisi pemberdayaan umat yang menjadi pengusaha peduli. Insya Allah ke depan akan lebih diintensifkan," imbuhnya.
Niat baik tersebut mendapat dukungan penuh dari Bupati Hendy Siswanto. Ia menyatakan dukungannya. Bahkan mendorong pembagian sembako itu tidak hanya dilakukan pada momen bulan Ramadhan, namun minimal dilakukan tiga bulan sekali.
Terkait besar kecilnya bantuan, bupati menyarankan tidak menjadi ukuran. “Yang penting rutin. Sebab, sembako dibutuhkan tiap hari untuk makan,” ujar Hendy usai melepas bantuan tersebut di Jalan Kalimantan, Sumbersari, didampingi oleh Wakilnya Gus Firjoun.
Baca Juga: Peduli Kepada Masyarakat, Megasurya Mas Gelontorkan Beasiswa untuk Ratusan Siswa di Sidoarjo
Menurut Bupati Hendy, perekonomian bisa tumbuh dengan konsep terima kasih. Karena itu, ia mendorong para pengusaha untuk menerapkannya di tengah-tengah perekonomian masyarakat yang sedang lesu akibat Covid-19.
“Bahasa terima kasih itu harus diimplementasikan kepada semua kehidupan, kepada semua orang. Terima, kasih. Kalau terima saja, tidak bisa. Berhenti. Ilmu profesor pun mati kalau tidak menghayati arti terima kasih. Mau dibuat apa ilmunya, mau dipakai apa. Ilmu itu harus diamalkan,” bebernya.
Bagi pengusaha, tambah Bupati Hendy, konsep terima kasih itu berarti wajib memberikan bantuan. “Tidak harus diminta lebih dulu agar membantu. Kalau dapat untung, kasihkan lagi. Supaya lebih untung,” tuturnya. (yud/eko/rev)
Baca Juga: Kapolres Pasuruan dan Jajaran Bagikan 600 Paket Sembako
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News