KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Nahas menimpa Muhammad Nadif (37), warga Dusun Sumberjo RT 02 RW 02 Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Ia tewas terkena ledakan petasan yang sedang dibuat, Rabu (12/5) malam sekira pukul 20.00 WIB. Rencananya petasan itu akan dinyalakan tepat di hari lebaran, Kamis (13/5).
Saking dahsyatnya ledakan, tubuh Nadif sampai terputus menjadi 3 bagian.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Kasun Sumberjo, Ponidi, menjelaskan bahwa ketika ledakan terjadi, ia sedang di warung yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah Nadif.
"Saat mendengar ledakan, saya kira itu lemari jatuh. Setelah mendapat kabar kalau ledakan itu berasal dari rumah Nadif, saya langsung mendatangi dan mendapati rumah sudah hancur berantakan," kata Ponidi, Rabu (12/5) malam.
Menurut Ponidi, saat dirinya datang keadaan korban sudah meninggal dengan kondisi tubuh putus menjadi tiga bagian. "Dari paha ke atasnya putus, kaki yang satu di dekatnya badan, yang satu lepas kurang lebih ada 3 meter," ungkapnya.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Setelah tahu ada kejadian itu, saya langsung menghubungi Polsek Pagu. Tidak berapa lama, rombongan Kapolsek Pagu datang bersama Pak Camat Pagu dan Pak Danramil Pagu," ujarnya.
Menurut Ponidi, Nadif memang asli Dusun Sumberjo, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu. Tapi, domisili sehari-hari di rumah istrinya di Dusun Kalen, Desa Sidomulyo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
"Nadif sendiri sejak remaja memang hobi bikin petasan. Ketika malam takbir, Nadif sedang meramu petasan yang rencananya akan dinyalakan tepat lebaran Kamis besok," terangnya.
Dari keterangan orang tua Nadif, lanjut Ponidi, korban saat itu sedang membuat petasan di ruang tamu rumah orang tuanya. Sedangkan bapak dan ibunya berada di ruangan lain yang terhalang tembok.
"Saat itu, orang tua Nadif sudah mengingatkan agar berhenti dulu membikin petasan, karena sudah malam. Baru saja diingatkan, tiba-tiba petasan meledak dengan dahsyat," tuturnya.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Sementara itu, Camat Pagu Muhammad Imron menjelaskan dirinya dan Forkompimcam Pagu sedang berpatroli keliling desa saat ledakan itu terjadi.
"Ketika kami mendapatkan informasi ada ledakan, posisi kami sedang berada di Desa Sitimerto, Kecamatan Pagu. Begitu mendapat informasi, kami langsung meluncur ke TKP," katanya, Rabu (12/5) malam.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut Imron, Tim Inafis dan Reskrim Polres Kediri sudah mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit.
"Secara teknis, silakan langsung konfirmasi ke pihak kepolisian," tukasnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News