SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bunga tabebuya, khususnya yang berwarna kuning, bermekaran lagi di jalanan Kota Surabaya. Bunga berwarna kuning indah itu semakin mempercantik jalanan, terutama jalan protokol pada saat Idul Fitri atau lebaran kali ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan, Bunga Tabebuya itu biasanya mekar pada saat cuaca panas, sehingga sebelum lebaran hingga saat ini, bunga tersebut sudah mulai bermekaran.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
Menurut dia, kalau terkena angin, bunga itu akan rontok dan yang lain akan mekar lagi. “Uniknya, yang mekar kali ini rata-rata tabebuya" rel="tag">bunga tabebuya yang berwarna kuning, padahal spesiesnya ada putih dan pink juga,” kata Anna, Sabtu (15/5/2021).
Menurut dia, tabebuya yang menjadi salah satu ikon Surabaya itu sudah menyebar di berbagai titik di seluruh kota, terutama di pinggir jalan protokol. Bahkan, yang mekar saat ini rata-rata yang ada di jalan-jalan protokol, sehingga menambah cantik jalanan Surabaya di saat momen lebaran kali ini.
Ia menjelaskan bahwa hampir semua jalanan Surabaya sudah ditanami tabebuya" rel="tag">bunga tabebuya, karena setiap rayon di DKRTH melakukan penanaman Tabebuya sehingga jumlahnya sudah sangat banyak se-Surabaya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanam tabebuya di pinggir-pinggir jalan itu sejak beberapa tahun lalu. Tiap tahun jumlahnya terus diperbanyak. Pada 2020, total tabebuya yang keluar atau yang ditanam lebih dari seribu batang.
Kemudian tahun 2021 hingga bulan ini, jumlah tabebuya yang keluar atau yang ditanam sudah lebih dari 500 batang. Untuk spesiesnya ada tiga, yaitu kuning, pink, dan putih.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Tabebuya dipilih untuk ditanam pinggir jalan karena dari segi kualitas bunganya menarik, dan pohonnya cepat tumbuh besar. Di sisi lain, tanaman tersebut tetap tumbuh dengan baik di iklim apapun.
Untuk perawatan, tidak ada kesulitan berarti, cukup disiram dan tiap empat bulan sekali diberi pupuk secara reguler. Pupuk yang digunakan pun pupuk organik dari proses pengomposan sampah.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Anna mengimbau warga bersama-sama menjaga tanaman tersebut, karena tabebuya di Surabaya sudah semakin banyak. Jika ada oknum yang usil misalnya menancapkan paku di tanaman tersebut, diminta untuk langsung melaporkan kepada jajaran DKRTH, supaya paku yang ditancapkan itu segera dicabut.
Keindahan tanaman tabebuya itu mampu menarik perhatian masyarakat. Beberapa pengendara yang melintas di Jalan Ahmad Yani, sesekali berhenti hanya untuk mengabadikan mekarnya tabebuya dengan berswafoto.
Indah Permatasari, salah satu pengendara motor yang melintas jalan protokol Surabaya mengaku begitu tertarik dengan pemandangan tabebuya yang bermekaran di tepi jalan dan sempat mengambil foto.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Cantik sekali bunganya, seperti Sakura di Jepang. Kebetulan saya tadi lewat sini kok ternyata tabebuyanya yang kuning mekar, saya ke pinggir dulu untuk selfie,” katanya, Sabtu (15/5/2021).
Hal yang sama dikatakan Brigita, perempuan 21 tahun asal Sidoarjo. Menurut dia, tabebuya" rel="tag">bunga tabebuya ini jarang sekali mekarnya, dan setahu dia hanya setahun sekali, sehingga dia tidak mau melewatkan momen tersebut untuk mengabadikannya.
“Dari dekat bunganya indah, saya ambil foto-fotonya terus saya share ke medsos, dan instagram," tuturnya. (dra)
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News