
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menafkahi keluarga serta membesarkan anak sampai ke jenjang pendidikan tinggi merupakan kewajiban dan tanggung jawab orang tua, dalam kondisi apapun. Hal itu juga berlaku bagi Romly, warga Madura yang sudah puluhan tahun tinggal di Surabaya ini.
Dengan ketekunannya menjadi pengepul barang bekas di kawasan Pradah Permai, dia mampu menyekolahkan putranya sampai ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Baca Juga: Maling Gondol 2 Pikap di Surabaya
"Hidup itu tak perlu gengsi Mas. Hidup terus berjalan. Mau tidak mau harus dijalani dengan kondisi apapun. Yang penting halal dan bisa untuk menghidupi anak istri," ujar Romly dengan logat kental Maduranya, Jumat (21/5/2021).
"Ya ini tempat kerjaan saya Mas. Penuh rongsokan, kumuh dan bau ya," paparnya sembari tangannya terampil memilah-milah barang-barang bekas.
Romly menceritakan, setiap harinya dia membeli satu sampai lima karung rongsokan dan ditimbang. Dari karung-karung tersebut kemudian dia pilah-pilah dan disortir dikelompokkan menjadi bagian-bagian tersendiri.
Baca Juga: Harga Sembako Surabaya 23 Februari 2025: Cabai Naik, Minyak Goreng Premium Lebih Murah dari Curah
"Ada kardus bekas, plastik minuman kemasan, botol serta tutupnya yang saya pisah jadi bagian tersendiri untuk dijual tersendiri. Karena ada nilainya sendiri. Lha, rongsokan-rongsokan ini lalu saya setor setiap minggunya, kadang ya dua minggu, tidak mesti sih mas, karena saya sendiri, jadi keterbatasan tenaga," urai pria 46 tahun ini.
Di kawasan tempatnya tinggal, Romly menempati rumah 8x12 meter yang dibagi dua. Satu untuk kamar, satunya ditempati kardus bekas dan rongsokan yang sudah siap untuk disetor dalam bentuk tali rafia.
Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?
Rumah Romly sebenarnya masuk di kawasan hunian elit. Di sekelilingnya terdapat perumahan dan apartemen. Namun uniknya, rumah yang ditempati Romly terletak di area tanah tak berpenghuni yang luas dan banyak ditumbuhi puluhan pohon pisang.
"Saya juga sudah dapat izin kok untuk menempati tanah ini mas. Makanya luasnya tanah ini saya manfaatkan juga untuk budidaya ikan gurami, ternak ayam juga. Alhamdulillah bisa nambah kesibukan dan dapur bisa ngebul," pungkasnya sembari tersenyum. (nf/ns)
Baca Juga: Kuatkan Organisasi, Fatayat NU Surabaya Lantik PAC dan Pimpinan Serentak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News