LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Lamongan kembali meningkat. Peningkatan terjadi setelah munculnya klaster hajatan di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo.
Tercatat ada 6 orang meninggal dunia dan 36 orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes Swab PCR dan Rapid Antigen. Untuk mencegah penyebaran, desa setempat menerapkan lockdown.
BACA JUGA:
- Hadiri Festival Kupatan di Tanjung Kodok, Bupati Lamongan: Upaya Lestarikan Tradisi Leluhur
- Permudah Warga Peroleh Air Bersih Jelang Lebaran, PDAM Lamongan Launching SPAM Mojolagres
- Pasangan Suami Istri di Lamongan Meninggal Dunia Usai Ditabrak Mobil
- Pemuda di Lamongan Tewas Diracun usai Tagih Janji ke Temannya
Kepala Desa Sidodowo, Ali Makhrus mengatakan, sebelum ada kasus meninggal akibat Covid-19, kebanyakan masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan, sebagian besar enggan mengikuti vaksinasi.
"Sebelum ada kasus ini, masyarakat di sini memang banyak yang seperti meremehkan. Biasanya mereka bilang 'masak orang tani aja kok sampai kena Corona (Covid-19)'. Sekarang warga di sekitar masyarakat yang terpapar itu sepi karena mereka ketakutan sendiri. Sudah terbukti ada yang meninggal karena Covid-19, sekarang sudah mulai taat prokes," ungkap Ali Makhrus, Minggu (6/6/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr. Taufik Hidayat menerangkan, warga yang dinyatakan positif langsung dilakukan isolasi, ada yang mandiri dan ada yang di rumah sakit.
"Sebagai upaya penanganan kami bekerja sama dengan Unair (Universitas Airlangga) telah mendistribusikan obat anti-virus untuk seluruh warga Sidodowo Modo yang melakukan isolasi mandiri dan melakukan karantina bagi warga positif Covid-19 di isolasi Rusunawa Lamongan," terangnya