BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Seorang ustaz di Banyuwangi diteror oleh orang tak dikenal (OTK) dengan mengirimkan sebuah surat berisi hinaan yang dilemparkan ke rumahnya di lingkungan Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Kamis (10/6/2021) dini hari.
Saat kejadian, ustaz yang bernama Ansori (45) itu mengaku masih terjaga dan mendengar suara sepeda motor yang berhenti di depan rumahnya, lalu pergi. Kendati demikian, dia tidak merasa curiga dikarenakan setiap harinya banyak sepeda motor yang lalu lalang. Namun keesokan harinya, dia mendapati sepucuk surat di teras rumahnya yang berisi hinaan tersebut.
Baca Juga: Ustadz Pelaku Pencabulan 34 Santriwati di Trenggalek Terancam Hukuman 15 Tahun
"Isi suratnya berisi kata-kata yang tidak pantas dan ditujukan kepada saya beserta keluarga. Dan secara pribadi ini sangat meresahkan saya," kata Ansori kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (10 /6/2021).
Peristiwa pelemparan surat berisi hinaan tersebut, kata Ansori, juga terekam CCTV tetangga yang berada di depan rumahnya. Dalam video rekaman CCTV tersebut, terlihat seseorang dengan mengendarai sepeda motor matik berhenti di depan rumah sang ustaz, sekitar pukul 00.15 WIB. Lalu pengendara motor yang wajahnya ditutupi helm tersebut melemparkan surat berisi hinaan tersebut, kemudian kabur.
Baca Juga: UAS Akan Nikahi Gadis 19 Tahun Asal Peterongan Jombang
(Hasil tangkapan layar dari video CCTV milik tetangga Ustaz Ansori yang menunjukkan seorang pengendara motor sedang melemparkan sesuatu ke dalam rumahnya)
Ansori mengungkapkan, meski rekaman CCTV terlihat samar, dia menduga peneror tersebut merupakan seseorang yang selama ini berselisih paham dengannya. Pasalnya, sebelum kejadian terdapat rapat warga untuk membahas pergantian takmir musala setempat.
"Dari ciri-ciri pelaku sepertinya saya tahu siapa pelempar surat kaleng berisi hinaan tersebut," ungkapnya
Baca Juga: Tanamkan Puasa dan Tadarus Sejak Dini, KB-TK Al Muslim Gelar Ustadzah Berkisah
Ansori pun berencana akan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi agar peristiwa yang serupa tidak terulang lagi terhadap dirinya, keluarga, maupun santri-santrinya.
"Saat ini masih diteror lewat surat. Tetapi esok hari siapa yang tahu kalau dia akan mencelakai saya, keluarga, maupun santri-santri saya," pungkasnya. (guh/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News