SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hidayah (petunjuk Allah) bisa datang kapan saja. Termasuk ketika sudah berusia 52 tahun. Itulah yang dialami Daniel Soedjatmiko, warga Kedung Tarukan Pacar Kembang Tambaksari Kota Surabaya.
Daniel yang lahir di Tuban 27 Desember 1969 itu semula beragama Kristen. Tapi setelah pada masa tua ia mengaku menemukan kebenaran Islam. Bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang sebenarnya dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Hal itu diungkapkan Daniel Soedjatmiko di depan Dr KH M Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya usai salat jamaah Jumat (18/7/2021).
Namun Kiai Sujak mengajukan pertanyaan. “Apa (masuk Islam) ada kaitannya dengan yang lain? Misalnya karena akan menikah,” tanya M Sujak sebelum menuntun Daniel mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Daniel yang anggota Polri itu menjawab tidak. Bahkan, menurut Daniel, dirinya sudah punya istri dan dua anak. Tapi anak-istrinya beragama Kristen.
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
(Ustadz Abdul Kholik Idris memberikan cendera mata kepada Daniel Soedjatmiko. foto: mma/ bangsaonline.com)
Kiai Sujak pun menasihati agar anak-istrinya tak dipaksa masuk Islam. Sebab Islam tak memaksakan keyakinan. Namun, kata Sujak, seorang suami memiliki kewajiban untuk menyelamatkan anak dan istri atau keluarga dari api neraka. Karena itu proses dialog secara bijak sangat penting.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
Kiai Sujak juga mengingatkan bahwa dalam ajaran Islam ada perintah salat lima waktu. Karena itu Kiai Sujak bertanya kepada Daniel, apakah sanggup. "Kalau di Kristen kan hanya seminggu sekali. Kalau dalam Islam sehari semalam salat lima kali. Apa sanggup," kata Sujak.
Daniel menjawab sanggup.
“Sudah bisa baca dua kalimat syahadat?,” tanya Kiai Sujak kemudian. Daniel menjawab bisa. Sujak mempersilakan Daniel melafalkan dua kalimat syahadat.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Namun ada kesalahan kecil di akhir syahadat. Daniel selalu menyebut bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Rasulullah. Maka Ustadz Abdul Kholik Idris, Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah Masjid Al-Akbar yang mendampingi Kiai Sujak mengingatkan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.
Daniel pun langsung benar syahadatnya. Namun Kiai Sujak minta Daniel mengulang lagi agar sempurna. "Asyhadualla ilahaillallah waasyhaduanna Muhammadar Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah," kata Daniel.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
(Daniel Soedjatmiko (tengah) dan dua saksinya. foto: mma/bangsaonline.com)
Kiai Sujak langsung memimpin doa. Ia berharap keislaman Daniel istiqamah (konsisten) sampai akhir hayat. Daniel dan para saksi serta para jemaah salat Jumat yang belum pulang ikut mengamini.
kepada BANGSAONLINE.com, Ustadz Abdul Kholik Idris menuturkan sebenarnya ada lagi seorang bule warga Amerika Serikat yang mau ikrar dua kalimat syahadat hari ini, Jumat (18/7/2021). Ia sudah datang ke Masjid Al-Akbar. Tapi persyaratannya belum lengkap. Di antaranya data-data ia belum bawa saksi. Dia baru mengirimkan fotokopi paspor. Sehingga proses ikrar dua kalimat syahadat bule Amerika itu ditunda.
Baca Juga: Jumlah Hewan Kurban Jatim Naik, Pj Gubernur Adhy: Kesalehan Sosial Masyarakat Meningkat
“Insyaallah besok Sabtu. Kebetulan besok juga ada muallaf yang akan masuk Islam,” kata Ustadz Kholik Idris kepada BANGSAONLINE.com.
Ustadz Kholik Idris menuturkan bahwa dalam melayani para muallaf masuk Islam, Masjid Al-Akbar tidak mematok waktu harus Jumat. Tapi disesuaikan dengan waktu luang mereka.
“Kita ngemong mereka. Karena kadang Jumat mereka kerja dan tak bisa mendapat izin dari kantornya,” kata Ustadz Kholik Idris.
Baca Juga: Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
Sikap ngemong ini diberikan agar para muallaf itu “tak salah asuh”. “Karena muallaf itu rentan, tergantung siapa yang bawa,” katanya.
“Makanya mereka harus datang ke sini (Masjid Al-Akbar),” katanya sembari mengatakan bahwa mereka akan terus dibina.
Menurut dia, di Masjid Al-Akbar mereka diajari Islam moderat, Islam rahmatan lil’alamin. Sesuai Islam yang diajarkan walisongo. Sehingga tidak gampang mengafirkan dan membid’ahkan orang lain.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
“Islam wasathiah,” tegas Ustadz Kholik Idris. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News