SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Meningkatnya kasus Covid-19 memunculkan permasalahan baru dalam penanganan jenazah. Antrean panjang pemulasaraan jenazah tidak hanya terjadi di rumah sakit, tapi juga di tengah masyarakat. Para petugas pemulasaraan jenazah di rumah sakit maupun para modin pun dikabarkan kewalahan.
Prihatin dengan situasi tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur membentuk Tim Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19.
Baca Juga: Sertifikasi Aset Tanah NU dan Ormas Keagamaan di Jatim Bakal Semakin Dipercepat
Nama-nama yang sudah terdaftar mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 dari aspek medis dan syariat Islam pada Kamis (15/7/2021) pagi di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar menyatakan, sebagai organisasi sosial keagamaan, NU memang harus hadir memberikan manfaat dan menjadi solusi bagi masyarakat, terutama di masa-masa krisis seperti ini. Ia berharap, pelatihan ini segera ditindaklanjuti dengan membuka layanan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Saya sangat bangga dengan para relawan yang sudah mendaftar dan hadir dalam pelatihan ini. Sebab sekarang kondisinya memang benar-benar darurat. Saya berharap ini nanti berjalan dengan baik dan bisa diperluas ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur,” jelas Kiai Anwar saat menyampaikan arahan secara virtual dalam pembukaan kegiatan bersama Ketua dan Sekretaris PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar dan Prof. Akh Muzakki, Ph.D.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Menurut Kiai Anwar, masyarakat harus terus meningkatkan kepedulian kepada sesama di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Pemerintah sudah bekerja sedemikian rupa namun sepertinya tetap kewalahan. Karena itu, selain mengikuti kebijakan pemerintah, masyarakat juga harus saling tolong-menolong dan bergotong royong.
Ketua Lembaga Kesehatan PWNU Jawa Timur dr. H. Hidayatullah, Sp.S. mengatakan, tim ini nantinya akan memberikan layanan kepada masyarakat yang ada di Surabaya dan Sidoarjo. Sebab di dua daerah inilah kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang tinggi.
“Kami fokus dulu di Surabaya dan Sidoarjo sebagai pilot project. Nantinya kami upayakan bisa berkembang ke seluruh Jawa Timur dengan menggandeng PCNU di setiap kabupaten/kota,” ungkap pria yang juga Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo ini.
Baca Juga: Susbalan Ansor Jatim Dibuka, Safril Ingatkan Jangan Sampai Ada Pengkhianat
Dokter Hidayat melanjutkan, tim ini terdiri dari 30 orang laki-laki dan perempuan yang terbentuk berkat kolaborasi antar lembaga dan badan otonom di PWNU Jawa Timur. Selain LKNU, ada Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor-Banser, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadawah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), dan unsur yang lain.
Sementara para pemateri yang hadir dalam kegiatan ini adalah KH Ma’ruf Khozin (Ketua Aswaja NU Centre PWNU Jawa Timur) bersama para tim dokter dari RSI Siti Hajar seperti dr. Atik Yuniani, Sp.PD, dr. M Rizalul Rosyiadi, Sp.OG. dan dr. Silvy Rahmah Yanthy.
Pasca pelatihan, kata Dokter Dayat-sapaan dr Hidayatullah, menyampaikan bahwa PWNU Jawa Timur akan segera memberikan informasi kepada masyarakat tentang prosedur bagaimana mendapatkan layanan ini.
Baca Juga: Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
Dokter spesialis syaraf ini juga memohon dukungan doa dari masyarakat agar diberikan kemudahan dan masyarakat juga bisa mendukung dengan menyalurkan donasi melalui NU Care-LAZISNU Jawa Timur di nomer rekening Bank Jatim Syariah 610-1999-984 atau BCA 429-8624-999 kemudian melakukan konfirmasi melalui WhatsApp ke 0896-3009-2626.19. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News