Antisipasi Peningkatan Penderita Covid-19, Dinkes Kota Madiun Percepat Kesiapan Isoter dan RSL

Antisipasi Peningkatan Penderita Covid-19, Dinkes Kota Madiun Percepat Kesiapan Isoter dan RSL Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, dr Denik Wuryani.

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kondisi masih PPKM Level 4. Rumah sakit yang menerima penderita Covid-19 dengan kasus sedang dan berat juga masih sangat penuh. Sehingga, bila ada pasien Covid-19 baru, maka harus mengantre.

Rumah Sakit Lapangan (RSL) yang kemarin telah diresmikan oleh Wali dan telah dipersiapkan untuk mereka yang terpapar covid, sampai hari ini juga telah ada penghuninya. Saat ini mereka yang berada di RSL berjumlah 60 orang dengan kondisi pasien sedang dan ringan

Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga

Bila ada penderita ketahuan positif di puskesmas, disarankan untuk isoman. Berhubung petugas terbatas dan pasien semakin banyak maka pemantauannya kurang bisa efektif sehingga harapannya dengan adanya isoter semua bisa cepat terpantau.

"Bila pasien datang ke puskesmas dan ketahuan positif maka mereka langsung diarahkan untuk isoman. Namun petugas kita terbatas sehingga untuk memantau sangat kurang efektif mas," ungkap dr. Denik Wuryani selaku Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (30/07/2021).

Untuk mengantisipasi peningkatan penderita Covid-19 serta pemantauan bagi penderita, telah menambahkan tempat isolasi terpusat (isoter) untuk cakupan kota serta kecamatan.

Baca Juga: Tingkatkan Sakip, Pemkot Madiun Lakukan Perjanjian Kinerja Perubahan di Jajarannya

"Dengan adanya peningkatan tersebut dan permudah pemantauan maka diadakannya isoter di setiap kecamatan," lanjut Denik.

Isoter tersebut menggunakan gedung sekolah baru atau yang telah direhab yang berada di dekat puskesmas tiap kecamatan di .

"Tempat isoternya adalah rusunawa untuk yang tingkat kota dan gedung sekolah itu yang pasti dekat dengan puskesmas yang ada. Sehingga mudah memantaunya bila dibutuhkan tindakan lanjutan," terang Denik.

Baca Juga: Loneng Jembatan Bok Malang Rusak, Ini yang Dijanjikan Dinas PUPR Kota Madiun

Ia juga mengharapkan bila nanti ada penderita yang memilih isolasi madiri di rumah, akan dilakukan pendekatan secara persuasif sehingga mereka semua mau menjalani isolasi terpadu.

"Sehingga kebutuhannya segera bisa terpenuhi dan untuk keluarga di rumah yang dinyatakan negatif tidak tertular. Artinya, rantai penyebaran Covid bisa diputus," pungkasnya. (dro/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO