TUBAN (BangsaOnline) - Dalam rangka menuju adiwiyata 2015, Madarasah Aliayah Negeri (MAN) Tuban menampilkan budidaya sayuran hidroponik. Inisiatif budidaya sayuran hidroponik tersebut diusung menuju adiwiayata, karena MAN Tuban memiliki keterbatasan tanah.
Dengan contoh itu, warga lingkungan madarasah bisa menerapkan konsep hidroponik untuk menyuburkan dan menghijaukan lingkungan.
“Menuju adiwiyata tahun ini, kami terapkan konsep hidroponik, sebab lahan yang dimiliki MAN Tuban tidak begitu luas. Caranya setiap depan kelas dibuat budidaya sayuran hidroponik, lalu para siswa dengan bimbingan guru terus merawatnya sampai ditawarkan ke orang tuanya masing-masing,” ungkap guru sekaligus Ketua Tim Adiwiyata MAN Tuban, Dra. Hendriyani saat dikonfirmasi BangsaOnline.com Jumat (13/3).
Selain budidaya sayuran hidroponik, MAN Tuban juga menampilkan pengelolaan limbah dan sampah. Mulai sampah organik, anorganik, hingga air bekas wudu. Sampah organik dikelolah menjadi pupuk, sedangkan untuk anorganik seperti plastik dan kertas didaur ulang dan dibuat bahan keterampilan para siswa seperti baju, tempat tisu serta anyaman lainnya. Kemudian limbah air wudhu tidak dibuang begitu saja. Melalui beberapa tahap penyulingan, air tersebut digunakan penyiraman tanaman sekitar lingkungan madrasah serta dibuat kolam ikan.
“Sudah kami siapkan semuanya, agar MAN Tuban ini bisa meraih adiwiyata 2015. Dengan motto kami MAN siap menjadi terbaik dan MAN Berseri,” tambah dia
Sementara itu, Kepala MAN Tuban, Saifudin Yulianto, M.Pdi menyatakan optimis dan siap menuju adiwiyata kabupaten pada 2015. Bahkan, dengan konsep tersebut lembaga pendidikan berani bersaing dengan SMK dan SMA lain yang ada di Tuban.
“MAN Tuban adalah satu-satunya madrasah di Tuban yang saat ini mengikuti program adiwiyata tahun 2015, semoga berhasil,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tuban melalui sekretarisnya, Bambang Irawan mengatakan, pada tahun ini sebanyak 50 lembaga pendidikan yang mengikuti program adiwiyata. Diantaranya 33 dari sekolah dasar, sedangkan sisanya diikuti SMP, SMK, SMA dan MAN.
“Untuk MAN Tuban adalah satu-satunya madarasah yang mengikuti program adiwiyata tahun ini,” katanya.
Lanjut Bambang, yang dinilai dari program adiwiyata ada 4 standar pedoman. Diantaranya, kebijakan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipati dan pengelolaan sarana pendukung pendidikan.
“Untuk tingkat kabupaten jika sekolah atau madrasah mendapatkan nilai 56, maka sudah layak menerima adiwiyata kabupaten, sedangkan standar provinsi harus mendapatkan nilai 64,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News