SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk Pemkab Sumenep tahun 2021 salah satunya mengucur ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh Anwar.
Rumah sakit pelat merah tersebut mendapatkan gelontoran DBHCHT sebesar Rp 4,1 miliar atau tepatnya Rp 4.120.000.000. Dana itu akan dimanfaatkan untuk melengkapi sarana prasarana pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr. Moh Anwar Sumenep, dr. Erliyati, Jumat (15/10/21). “Dana DBHCHT tahun 2021 yang dikelola RSUD Moh Anwar Rp 4,1 miliar untuk sarana prasarana pelayanan, termasuk kegiatan penunjangnya,” ujarnya.
Ia merinci penggunaan dana tersebut, di antaranya untuk pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply) sebesar Rp 2 miliar guna supporting daya, kemudian pengadaan mobil ambulans Rp 980 juta, dan penyediaan media operasi atau peralatan operasi (alat kedokteran bedah) Rp 640 juta. Termasuk juga anggarkan Rp 500 juta untuk pengadaan hepafilter.
Dijelaskan, ketersediaan UPS sangat penting karena rumah sakit membutuhkan pasokan listrik yang stabil dalam momen emergensi, semisal di ruang operasi.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
“UPS ini sangat penting dan urgent, misal pun terjadi gangguan (mati) daya, akan di-support dengan UPS, jadi akan tetap stabil, karena bisa bertahan hingga 30 menit,” imbuhnya.
Begitu juga soal penambahan mobil ambulans, dinilai tidak kalah penting karena sangat dibutuhkan manakala ada pasien yang butuh untuk rujukan. Hingga saat ini, di RSUD dr. H. Moh. Anwar ada 3 mobil ambulans.
"Kemudian dari DBHCHT kita anggarkan 1 unit ambulans emergensi yang di dalamnya terdapat peralatan lengkap emergensi untuk memastikan pasien yang dibawa terkontrol dengan baik,” terangnya.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Sedangkan untuk pengadaan peralatan operasi, demi membantu kelancaran tindakan. Antara lain berupa meja tindakan kemoterapi dan hepafilter. Pihaknya optimis sebelum tutup tahun 2021, semua peralatan tersebut sudah dapat dinikmati masyarakat. (aln/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News