Antisipasi Bencana Alam, Pemkab Jombang Gelar Apel Pasukan

Antisipasi Bencana Alam, Pemkab Jombang Gelar Apel Pasukan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, saat meninjau peralatan untuk antisipasi bencana alam di wilayahnya.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mengantisipasi bencana alam di , pemerintah daerah setempat menggelar giat apel 'Gelar Pasukan dan Peralatan', Senin (25/10).

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, mengatakan bahwa sejak tahun 2020 Bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai bencana, baik bencana alam maupun non-alam berupa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner

"Saat ini akan memasuki musim penghujan, berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan pada bulan November dan puncaknya pada bulan Januari hingga Februari tahun 2022, bahkan untuk musim hujan saat ini dimungkinkan mengalami peningkatan intensitas curah hujan, maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," ujarnya.

Menurut dia, selain memperhatikan faktor evakuasi korban bencana alam juga harus memperhatikan protokol kesehatan agar dalam penanganannya tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Sebab, kata Mundjidah, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan, dan kerugian yang besar serta sangat mengganggu aktivitas maupun produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha serta mata pencaharian masyarakat dan pembangunan nasional.

Baca Juga: Viral Nominal Parkir Ngawur Jombang Fest, Panitia Minta Berlakukan Tarif Sesuai Ketentuan

Guna mengantisipasi hal tersebut, masyarakat beserta semua pihak terkait diminta untuk bersiap dan segera melakukan langkah pencegahan juga mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun ancaman badai tropis lainnya.

Beberapa kecamatan yang termasuk rawan bencana di yakni, Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Kesamben, Kabuh, Ploso, dan Sumobito, serta terdapat 32 desa rawan bencana dengan klasifikasi tinggi dari 306 desa/kelurahan yang ada di wilayah tersebut.

Pelaksanaan apel ini juga menjadi bukti komitmen dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam serta untuk memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana yang telah disesuaikan dengan protokol kesehatan. 

Baca Juga: Disdikbud Sosialisasikan Potensi Daerah di Jombang Carnival Gelaran Jombang Fest 2024

Bertempat di lapangan pemkab setempat, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan seluruh potensi baik sumber daya manusia maupun peralatan yang akan dipergunakan untuk antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2021 di wilayah .

Selain Bupati Jombang, agenda tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, Forkopimda, Kepala OPD lingkup dan diikuti pasukan dari Kodim 0814/Jombang, Satuan Samapta, Gabungan Polsek, Satlantas, Satpol PP, Dishub, Dinkes dan Dinsos, BPBD Jombang, Perhutani, dan para relawan. (aan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jayapura Dilanda Longsor dan Banjir':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO