Kirim Surat ke Presiden, Upacara Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok Diwarnai Pelepasan Burung Merpati

Kirim Surat ke Presiden, Upacara Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok Diwarnai Pelepasan Burung Merpati Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno, Kushartono (kiri) ketika akan melepaskan burung merpati yang membawa surat untuk Presiden Jokowi bersama peserta upacara yang lain. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada yang istimewa saat Upacara Peringatan " rel="tag">Hari Sumpah Pemuda di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Kamis (28/10).

Yakni, pelepasan burung merpati secara simbolis, di mana salah satu burung merpati tersebut membawa surat untuk Presiden Jokowi di Jakarta.

Surat yang dibawa burung merpati tersebut berisi permohonan kepada Presiden Jokowi agar membuat semacam tim untuk mengkaji penetapan tanggal 30 September sebagai Hari Pancasila di Dunia.

Kushartono, Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno, mengatakan bahwa pihaknya telah mengkaji soal penetapan tanggal 30 September sebagai Hari Pancasila di dunia sejak 1 tahun yang lalu.

Bahkan, pihaknya mengaku sudah mengirim surat kepada Sekjen untuk penetapan tanggal 30 September sebagai hari perdamaian dunia.

"Tahun ini kita meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar menetapkan tanggal 30 September 1960 sebagai Hari Perdamaian Dunia atau Hari Pancasila di dunia," kata Kushartono, usai menjadi Inspektur Upacara " rel="tag">Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Situs Ndalem Pojok.

"Ini penting, supaya bisa selalu diingat dan supaya kita bangga menjadi Bangsa Indonesia, bahwa jiwa Bangsa Indonesia itu telah ditawarkan menjadi jiwanya perdamaian dunia. Untuk itu, simbolisnya tadi kita melakukan pelepasan burung merpati untuk pengiriman surat kepada Bapak Presiden Jokowi," terangnya.

Upacara " rel="tag">Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Situs Ndalem Pojok sendiri hanya diikuti oleh puluhan perwakilan komunitas pecinta sejarah dan budaya di Kediri, mengingat situasi masih dalam masa pandemi.

Sebelum upacara, panitia mewajibkan setiap peserta mengucap kata-kata motivasi diri saat berada di depan gerbang masuk lokasi upacara. Kata-kata yang diucapkan adalah, "Saya bangga menjadi Bangsa Indonesia”.

Bukan itu saja, panitia juga mengharuskan peserta untuk menuliskan kata-kata yang telah diucapkan tersebut dalam sebuah kertas kecil yang telah disiapkan panitia, untuk kemudian ditempelkan di dada. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO