JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sudah 4 bulan ini, warga Dusun Brogoh Desa Sumberejo dan Dusun Ungkalan Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, terpaksa harus menyeberangi Sungai Mayang menggunakan rakit. Sebab, jembatan yang menghubungkan antara kedua dusun tersebut ambrol diterjang banjir.
Menurut Suprapto, Kepala Dusun Ungkalan, penyeberangan di sungai tersebut saat ii menjadi akses utama bagi warga setempat.
Baca Juga: Banjir Rendam 4 Kecamatan di Jember, BPBD: Karena Hujan Lebat dan Penyempitan Selokan
“Selain warga Ungkalan, juga warga Dusun Bregoh Desa Sumberejo memanfaatkan rakit ini,” katanya, Sabtu (6/11).
Masyarakat dua desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani itu tidak bisa berbuat banyak. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari mereka hanya bergantung pada jasa rakit tersebut, termasuk juga anak sekolah.
“Kalau tidak ada rakit ini, susah tidak bisa keluar masuk,” jelas Suprapto.
Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan
“Untuk naik rakit ini, bayarnya 2 ribu,” katanya.
Sebenarnya, lanjut Suprapto, jembatan yang ambrol sudah mulai diperbaiki. Namun, belum kelar. “Jembatan diperbaiki terhitung sejak bulan Juli 2021, direncanakan bulan Februari 2022 baru selesai,” tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ahmad, seorang petani di Desa Sabrang. Ia mengaku setiap hari menyeberangi sungai untuk melakukan aktivitasnya. Pihaknya berharap pembangunan jembatan segera selesai.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
“Karena rakit ini satu-satunya, untuk bisa akses menyeberangi sungai. Kalau pagi dan sore, biasanya antre,” singkat dia. (yud/eko/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News