MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Selama tahun ini, 17.633 orang ibu di Kabupaten Mojokerto hamil. Angka kehamilan luar biasa itu tercatat dari Januari hingga November 2021. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, memotivasi para ibu hamil di wilayahnya dan berpesan kepada para suami untuk mendukung istrinya.
“Supaya kehamilan berjalan luar biasa, harus dijalani dengan bahagia, terima dengan rasa syukur, dan jangan sampai kehilangan moment. Bumil membutuhkan dukungan suami. Seperti aktivitas mengelus perut dan ajak janin berkomunikasi,” ujarnya dalam giat senam hamil yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama Selasa (9/11).
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Ada 100 orang yang mewakili belasan ribu ibu hamil di Kabupaten Mojokerto dalam agenda tersebut. Selain senam hamil, mereka juga mengikuti talkshow bertajuk Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku.
Ikfina juga memberi edukasi bahwa periode emas kehamilan adalah 1.000 hari pertama, yakni 270 hari (masa kehamilan kurang lebih 9 bulan), 180 hari (6 bulan masa pemberian ASI eksklusif), dan 550 hari (18 bulan masa pemberian ASI ditambah makanan pendamping ASI). Menurut dia, masa 1.000 hari pertama juga harus bagus karena akan berpengaruh terhadap masa depan kelak.
Obstetri Ginekologi RSDS/FK Unair, Muhammad Yusuf, pun memberi edukasi seputar vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil dalam agenda tersebut. Salah satu narasumber itu merekomendasikan agar vaksin untuk mereka bisa diberikan pada usia kehamilan 12 minggu atau selambat-lambatnya 33 minggu, lalu untuk senam dianjurkan selama 2,5 jam per minggu, dengan terlebih dulu melakukan konsultasi medis.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
"Kematian ibu dan bayi 0. Itu harapan kita semua yang utama. Senamnya mungkin sederhana, tapi manfaatnya besar. Kegiatan ini juga penting untuk meningkatkan dukungan keluarga, menguatkan ikatan emosi ibu hamil dan suami, mengurangi ketegangan menghadapi waktu persalinan sehingga bebas gangguan psikologis,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Sujatmiko. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News