SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) diminta untuk mendorong potensi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Makanan Minuman (Mamin) dan Kemasan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi B DPRD Jatim, Aliyadi Mustofa.
Menurut dia, upaya ini dilakukan agar pelaku UMKM terdampak pandemi Covid-19 bisa bergerak menyongsong kegiatan di akhir tahun itu. Aliyadi berujar, banyak sarana dan prasarana yang tidak mendukung kinerja UPT tersebut.
Baca Juga: Bersama FKUB dan Kepala Kemenag, Pj Wali Kota Kediri Kunjungi Gereja di Hari Natal 2024
"UPT tidak didukung infrastruktur yang memadai," ujarnya, Jumat (12/11).
Ia menuturkan, keseriusan dinas terkait sangat diperlukan untuk menguatkan potensi ekonomi saat Nataru 2022. Politikus PKB itu memaparkan bahwa usulan rehabilitasi serta renovasi yang dikoordinasikan dengan kepala dinas, Aliyadi juga mengingatkan agar UPT ini ditargetkan Rp30 juta dan harus dipenuhi dengan berbagai tahapan.
Sementara itu, Wakil ketua Komisi B DPRD Jatim, Amar Syaifudin, mengatakan bahwa harus ada pengawalan terhadap kebutuhan bahan pokok menjelang Nataru 2022. Sehingga, lanjut Amar, pihaknya berharap UPT Mamin dan Kemasan bisa mengawal potensi ekonomi dari pelaku UMKM dan industri kecil di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Cabe Sekilo Tembus Rp51 Ribu, Berikut Rincian Harga Sembako Jatim 25 Desember 2024
"Jangan sampai ada kelangkaan saat menjelang Nataru," ucap Amar didampingi Sekretaris Disperindag Jatim.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Mamin dan Kemasan, Wiyono, menyampaikan bahwa banyak kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memenuhi potensi ekonomi masyarakat. Ia memastikan, pendampingan industri kecil di Jatim bakal terus dilakukan oleh UPT Mamin dan Kemasan.
"Kami mengawal agar kebutuhan industri kecil, makan, dan minuman di Jawa Timur bisa memberikan kontribusi. Karena itu, pendampingan terus kami lakukan," imbuhnya. (mdr/mar)
Baca Juga: Tinjau Misa Malam Natal, Wali Kota Pasuruan Pastikan Gereja Tetap Kondusif dan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News