KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu memberikan bantuan kandang komunal dan 15 ekor sapi yang akan dikelola oleh kelompok masyarakat Margomulyo. Ini dilakukan untuk mendukung potensi susu dan sapi perah di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada ketua Kelompok Margomulyo, Muhammad Munir, Sabtu (20/11). Selain itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, juga memberi bantuan bibit mawar dan ikan segar dalam program gemar memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Sisir Kota Batu Ludes Terbakar
Dewanti berharap bantuan tersebut bisa dikembangkan dan menghasilkan susu yang lebih banyak. Ia juga menekankan pentingnya mengolah limbah kotoran sapi agar tidak mencemari air sungai yang akan mempengaruhi kualitas air sehingga menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
"Produksi susu meningkat, lebih bagus lagi kalau bisa dibuat turunannya seperti permen, keju, yogurt, dan lainya agar harganya lebih baik," ujarnya.
Selain itu, Dewanti meminta agar program gemarikan bisa mendorong tumbuh kembang anak dengan maksimal. Ia mengimbau kepada para orang tua untuk memperhatikan kebiasaan dan ketelatenan dalam memberikan makanan olahan ikan kepada anak-anak.
Baca Juga: Kontribusi Aktif dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral, BPBD Kota Batu Sabet 2 Penghargaan ini
"Meskipun kita jarang makan ikan, anak kita harus makan ikan agar gizinya seimbang dan tumbuh semakin baik. Kalau tidak suka bisa dibuat olahan ikan yang lain," tuturnya.
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Batu, Sugeng Pramono, menjelaskan bahwa sistem di kandang komunal ini adalah model umbaran, sehingga sapi perah tidak ditali sepeti biasanya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Longsor di Giripurno, BPBD dan DPUPR Gercep Bantu Material
"Diharapkan pengembangan sapi lebih optimal, dan hasil susu lebih banyak juga disertai dengan pengolahan limbah menjadi biogas dan pupuk organik," kata Sugeng.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Gunungsari, Andi Susilo. Ia berterima kasih atas berbagai program bantuan yang bisa dimanfaatkan warga seluas-luasnya.
Ketua Kelompok Tani Margomulyo, Muhammad Munir, memastikan bahwa kandang komunal akan dimanfaatkan oleh 50 anggotanya. Ia memaparkan, jumlah produksi susu di Dusun Brau mencapai 5.000 liter per hari, dan limbah kotoran sapi telah dimanfaatkan oleh warga dengan membangun 30 reaktor biogas yang telah dimanfaatkan sebagai pengganti LPG, untuk limbah biogas dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Baca Juga: Longsor Akibat Hujan Terjang Rumah Warga di Kota Batu, BPBD Keluarkan Sejumlah Rekomendasi
"Kita dukung visi Kota Batu Desa Berdaya Kota Berjaya, yang salah satunya membuat wisata edukasi sapi perah, mulai dari proses perawatan hingga proses pengolahan susunya," ucap Munir.
Saat ini, kelompok Margomulyo telah mengolah susu menjadi produk unggulan seperti yogurt, susu pasteurisasi, permen, pie susu, dan berbagai jenis keju yang bekerja sama dengan Italia. (asa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News