SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kelompok Kerja Wartawan DPRD Jawa Timur (Pokja Indrapura) kembali menggelar Rapat Kerja III di Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak, yang didapuk menjadi pembicara.
Mengawali paparannya, Sahat berterima kasih kepada Pokja Indrapura yang telah membantu mengawal pemerintahan sesuai tugas pokok dan fungsi.
Baca Juga: Temuan HGB Laut Sidoarjo yang Diduga Rencana Reklamasi, Walhi: Tata Ruang Jawa Timur Kacau
"Saya berterima kasih teman-teman wartawan, bisa menciptakan suasana kondusif di Jatim di masa pemerintahan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak,” ujarnya, Kamis (9/12).
Ia mengatakan bahwa kebersamaan yang terjalin sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang tetap kondusif, karena pasti bakal memberi kepercayaan kepada publik dan mempermudah pembangunan.
"Berita yang teman-teman sajikan dari berbagai narasumber, dokumen, dan data terkait pemberitaan yang terjadi di dewan dan disampaikan ke masyarakat, saya melihat masih dalam koridor terkendali dan sangat layak dikonsumsi secara positif,” tuturnya.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Pj. Bupati Sampang
Meski kolaborasi sudah terbentuk, lanjut Sahat, bukan berarti dewan bisa seenaknya mengintervensi independensi Pokja Indrapura sebagai jurnalis.
"Kebebasan jurnalis yang absolut dimiliki teman teman pers. Jadi silakan, saya tidak ada pesan secara eksplisit dan secara objektif mengatakan jangan vokal atau sejenisnya," kata Sahat.
Ia juga menyebutkan, munculnya dinamika di Indrapura adalah hal yang menarik untuk ditulis. Sahat mengingatkan, Pokja Indrapura harus mengedepankan data yang faktual dan tidak berasumsi dengan menganalisa dari hasil data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dalam menyampaikan sebuah informasi.
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Bersama Polda Jatim Tanam Jagung Serentak di Blitar, Dukung Swasembada Pangan
"Maka jika ada yang terganggu dengan pemberitaan itu, hanya orang-orang yang merasa dia berkepentingan di situ, atau merasa menjadi bagian dari proses yang tidak tepat itu yang akan khawatir," ungkapnya.
"Kalau saya pernah menegur tentang sebuah pemberitaan, lalu saya minta dikoreksi, bukan karena saya tidak suka. Namun karena ada yang terganggu, yaitu pemerintahan, yang itu berdampak pada kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan," paparnya menambahkan.
Agenda tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Istu Hari Subagio; Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Hadi Dediansyah; dan anggota Komisi A DPRD Jatim Riyad Rosyadi. (mdr/mar)
Baca Juga: Cegah PMK Bareng Kwarda Pramuka, BPBD Jatim Lakukan Penyemprotan di Balongpanggang Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News