Wilis Lestari Hijaukan Embung Magersari di Lereng Wilis

Wilis Lestari Hijaukan Embung Magersari di Lereng Wilis Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi; Ketua TSBD Kabupaten Kediri, Kamid; dan Koordinator Komunitas Wilis Lestari, Budiman, saat melakukan aksi tanam pohon di area Embung Magersari. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komunitas berkolaborasi dengan relawan dan instansi terkait, melakukan aksi di (Embung Grogol), Dusun Magersari, Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Minggu (12/12).

Budiman, Koordinator , mengatakan bahwa komunitas yang dipimpinnya beranggotakan pegiat lingkungan yang kelahirannya dilandasi oleh semangat melestarikan gunung Wilis dengan pendekatan pengorganisasian komunitas.

Kediri terdiri dari beberapa eleman masyarakat yang tergabung dalam lembaga-lembaga, di antaranya Forum Komunitas Hijau Kediri, Sekolah Hijau Daun, TSBD Laras Wilis, Forum Pojok Rembuk, LPBI NU Kabupaten Kediri, SuaR Indonesia, individu-individu, serta lembaga kemasyarakatan yang punya satu visi, misi, cara pandang, serta perspektif yang sama untuk melestarikan alam.

" Kediri melakukan kegiatan sesuai dengan rencana strategis yang telah dibuat dan disepakati bersama. Salah satu dari 4 misi besar rencana strategis lembaga adalah upaya konservasi alam di samping upaya pemberdayaan masyarakat, advokasi kebijakan dan pelestarian budaya dan cagarnya," kata Budiman didampingi Ketua TSBD Kabupaten Kediri, Kamid.

Menurutnya, aksi ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang jatuh setiap tanggal 28 November. Sekaligus upaya untuk berkontribusi dalam pengurangan pemanasan global, pengurangan risiko bencana, dan adaptasi perubahan iklim serta merespons situasi kawasan Hutan Wilis yang memprihatinkan.

Dalam kegiatan aksi tanam ini, Kediri sebagai inisiator didukung oleh elemen masyarakat yang lain serta lintas sektor. Secara strategis, pelestarian kawasan hutan merupakan tanggung jawab semua, baik pemerintah, masyarakat, dan relawan.

"Hutan merupakan tanggung jawab kita semua, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan perguruan tinggi. Adapun jumlah bibit yang ditanam sejumlah 500 kayu balsa, sirsat 500, nangka 500, sengon 500, dan alpokat 1,000," ungkap Budiman.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO