KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui dinas perdagangan dan perindustrian (disperdagin) menyelenggarakan operasi pasar murni (OPM). Operasi pasar ini diselenggarakan secara offline dan online.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan inovasi operasi pasar murni dengan sistem online ini sangat efektif.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Sistem pesanan online ini adalah upaya Pemerintah Kota Kediri mengurangi kerumunan, karena saat ini masih pandemi Covid-19. Selain itu, juga memudahkan pembeli yang tidak bisa datang ke lokasi OPM offline. Rupanya, sistem online ini juga tak kalah ramai diserbu pembeli," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari, menjelaskan petugas sempat kewalahan melayani orderan yang membeludak. Dibuka pada Sabtu (18/12) kemarin, dalam sehari ada 120 pesanan.
"Kemarin itu ada 120 pesanan dalam sehari. Animo masyarakat Kediri luar biasa. Kami sempat kewalahan, karena admin terbatas, tenaga terbatas, tapi tetap kami layani masyarakat dengan sistem COD," jelasnya, Minggu (19/12).
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Ia mengungkapkan, banyak suka duka dengan sistem ini. Dengan online, bisa mengurangi kerumunan, namun juga membeludaknya pesanan.
Beberapa kendala di lapangan juga terjadi, misalnya pemesan ternyata mencantumkan alamat yang lama, sedangkan dia tinggal di alamat baru. Selain itu, ada juga pemesan yang mencantumkan alamat orang tuanya, sedangkan yang pesan tidak tinggal satu rumah. Hal itu menyebabkan petugas juga kesulitan untuk mengantar pesanan.
Tanto mengatakan, sistem online ini baru pertama kali diuji coba. Ke depan, pihaknya ingin menggandeng perusahaan jasa ojek, sehingga lebih memudahkan untuk pengiriman barang.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
"Kami evaluasi ini untuk pemesanan online. Ke depan kami berencana menggandeng misalnya ojek online, sehingga lebih profesional. Untuk hari ini, kami selesaikan pesanan dulu sampai habis," imbuhnya.
Untuk sementara, pemesanan secara online masih ditutup, karena petugas konsentrasi menyelesaikan pengiriman pesanan sebelumnya yang belum terkirim. Jika semua barang sudah diambil, disperdagin kembali lagi membuka pesanan online.
Sebab, stok komoditi juga masih cukup banyak, yakni beras, telur ayam, gula, serta minyak. Untuk pembelian dibatasi, setiap orang maksimal hanya bisa belannja dua item, misalnya beras ukuran 5 kilogram maksimal dua bungkus. Begitu juga dengan telur ayam maksimal 2 kilogram.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Terkait harga, dalam operasi pasar murni kali ini beras dibanderol Rp47.500 per 5 kilogram, gula pasir Rp10.500 per kilogram, telur ayam Rp22.500 per kilogram, dan minyak goreng Rp14.000 per botol 1 liter.
Anik Sumartini, Kabid Pengembangan Perdagangan dan Produk Dalam Negeri Disperdagin Kota Kediri membenarkan pesanan pada operasi pasar kali ini sangat banyak.
"Saya hari ini kirim 58 pesanan, berangkat jam 08.00 selesai jam 13.00 WIB. Hari ini pesanan yang dikirimkan banyak. Secara total ada lebih dari 200 paket. Ada tiga mobil dan enam motor yang membantu mengirimkan, tapi pesanan belum selesai terkirim semua," jelasnya, Minggu (19/12).
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Ia menambahkan, penerapan sistem online dan offline ini jadi pengalaman tersendiri baginya bersama rekan-rekan. Ia berharap operasi pasar ini dapat membantu menstabilkan harga sembako menjelang libur natal dan tahun baru. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News