SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus mendorong agar seluruh desa di wilayahnya menyandang status Desa Maju dan Mandiri melalui program pemberdayaan masyarakat seperti optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, mengatakan bahwa dukungan terhadap desa diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Upaya percepatan menuju desa mandiri dan maju terus kita dorong. Kebijakan-kabijakan yang bersifat mendukung program usaha desa kita lakukan. Seperti kegiatan BUMDes kita dorong semuanya mempunya izin," ujarnya setelah memimpin rapat dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Pemkab Sidoarjo, Senin (3/1).
Ini dilakukan agar lebih banyak lagi desa di Sidoarjo yang menyandang status tersebut dengan sering melakukan kunjungan ke BUMDes. Baru-baru ini, ia meresmikan Kampung Wisata Kelengkeng di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, serta Taman Wisata dan Edukasi yang dikelola oleh BUMdes Desa Kedungsugo, Kecamatan Prambon.
Menurut dia, pemerataan ekonomi desa salah satunya dengan menghidupkan kembali unit usaha yang dikelola oleh desa. Dari jumlah 130 desa yang masih status berkembang, Pemkab Sidoarjo akan menajamkan lagi langkah pendampingan kolaborasi bersama pendamping desa dari Kementerian PDTT.
Baca Juga: Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Siap Buka-Bukaan soal Uang di Rekeningnya
Ia menambahkan, letak geografis Sidoarjo sangat mendukung bagi kemajuan BUMDes. Selain padatnya jumlah penduduk Sidoarjo, rata-rata warga di Kota Delta juga masyarakat yang konsumtif.
Oleh sebab itu, butuh kebijakan lokal di tingkat desa seperti mengumpulkan hasil produksi olahan makanan yang nantinya bisa dipasarkan lewat BUMDes. Dari sana, lanjut Gus Muhdlor, ekonomi akan berputar di desa.
"Nanti akan kita dorong lagi agar ada kebijakan lokal dari pemerintah desa setempat. Hasil UMKM seperti olahan makanan dan kerajinan lain bisa dipasarkan lewat BUMDes. Selain itu tanah kas desa juga bisa dimanfaatkan untuk dikelola seperti Kampung Wisata Kelengkeng di Desa Simoketawang dan Taman Edukasi Desa Kedungsugo,” kata Gus Muhdlor.
Baca Juga: Mendes PDTT Lepas Ekspor Kendang Djembe Senilai Rp17 Miliar di Desa Ngoran Blitar
Sebelumnya, ia menerima penghargaan Kategori Pertama sebagai kabupaten yang dinilai berhasil melakukan percepatan pembangunan desa. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul halim Iskandar, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/12) lalu.
Pada tahun 2020, berdasarkan Indeks Desa membangun (IDM) yang dikeluarkan Kemendes PDTT, Kabupaten Sidoarjo mencatatkan nilai rata-rata 0,7009 dan masuk kategori berkembang. Sedangkan pada 2021, nilai rata-rata IDM Desa di Kabupaten Sidoarjo meningkat menjadi 0.7228 dan masuk kategori Maju.
Saat ini dari total 322 desa di wilayah Sidoarjo, baru 33 desa yang masuk kategori desa mandiri, dan 157 desa masuk kategori desa maju. Sisanya sebanyak 130 desa masuk kategori desa berkembang, dan 1 desa masuk kategori desa tertinggal dan 1 desa sangat tertinggal. (sta/mar)
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News