Viral Keluhan Wisatawan Harus Bayar 5 Macam Karcis, Gus Barra Sidak Wana Wisata Padusan Mojokerto

Viral Keluhan Wisatawan Harus Bayar 5 Macam Karcis, Gus Barra Sidak Wana Wisata Padusan Mojokerto Wabup Gus Barra saat sidak loket Wana Wisata Pemandian Air Panas Padusan.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tiket masuk ke Wana di dikeluhkan pengunjung. Pasalnya, mereka harus membayar 5 macam karcis.

Keluhan terkait tiket masuk Wana itu viral setelah diposting akun Dwi Anto di salah satu grup Facebook pada Selasa (4/1). Sampai sore ini, postingan tersebut disukai 359 kali dan menuai 458 komentar warganet.

Baca Juga: Debat ke-2 Paslon Pilbup Mojokerto, Gus Barra Dikawal Ribuan Relawan dan Tuai Pujian Sejumlah Tokoh

"Masuk gerbang pacet 50 rb + parkir 3 orang 2 motor. Parkir lagi 10 rb 2 motor. Masuk kolam air panas 30 rb 3 orang. Itu belum lagi ke spot lain nya yg jg bayar lagi. Ini tempat wisata atau tempat pungli? Kenapa gk sekalian bayar semua di pintu masuk utama wana wisata?," tulis Dwi Anto pada postingannya.

Pada postingan tersebut, Dwi Anto juga mengunggah foto 5 macam karcis yang harus ia bayar untuk menikmati Padusan di Kecamatan , . Yaitu karcis masuk kawasan wisata Rp 15.000 per orang, karcis retribusi parkir kendaraan Rp 2.000 per sepeda motor, karcis asuransi keselamatan Rp 500 per orang, karcis masuk ke kolam renang/pemandian air panas Rp 10.000 per orang, serta penitipan sepeda motor Rp 5.000.

Lima karcis tersebut harus dibayar para pengunjung di 3 loket berbeda. Karcis masuk kawasan wisata, karcis parkir dan asuransi di loket masuk Wana , karcis masuk kolam renang atau pemandian air panas di loket masuk wahana, serta karcis parkir di tempat penitipan kendaraan.

Baca Juga: Warga Ngoro Bersyukur dapat Bantuan Air Bersih dan Siap Menangkan Gus Barra di Pilbup Mojokerto

Wakil Bupati (Wabup) Muhammad Al Barra atau langsung turun tangan menindaklanjuti keluhan wisatawan yang viral tersebut. Ia membahas persoalan itu dengan semua pihak yang terlibat dalam mengelola Wana . Mulai dari Perhutani, Pemerintah Desa (Pemdes) Padusan sebagai pengelola cuci mobil dan parkir kendaraan, sejumlah investor wahana wisata, serta Disparpora dan Dishub .

"Kami menanggapi postingan yang viral di medsos karena banyaknya karcis. Kami semua sudah sepakat itu kami sederhanakan, pembayaran sudah selesai di depan (loket masuk ke Wana ). Tidak ada pembayaran lagi, tidak ada pungutan lagi, kecuali masuk ke wahana wisata di dalam," kata saat mengecek loket masuk Wana Wisata Padusan, Rabu (5/1/2022).

Mulai besok, Kamis (6/1/2022), lanjut , wisatawan cukup membayar dua kali. Pembayaran pertama di loket masuk Wana mencakup karcis masuk kawasan wisata, retribusi parkir kendaraan, karcis asuransi keselamatan, serta biaya penitipan kendaraan. Sedangkan pembayaran kedua di loket masuk masing-masing wahana wisata.

Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat

Ia memberi contoh tiket masuk bagi wisatawan yang seorang diri yang mengendarai sepeda motor. Tarifnya Rp 20.000 per orang untuk hari biasa dan Rp 22.500 saat akhir pekan atau hari libur nasional. Tiket masuk anak-anak Rp 17.500 pada hari biasa dan Rp 20.000 untuk akhir pekan. Sedangkan tiket kolam renang/pemandian air panas Rp 10.000 per orang, baik dewasa, anak-anak, hari biasa, maupun akhir pekan.

"Rinciannya untuk yang weekday (hari biasa) Rp 20.000 per orang itu masuk wisata Rp 12.500, Rp 2.000 retribusi parkir sepeda motor, Rp 500 untuk asuransi keselamatan, Rp 5.000 penitipan sepeda motor. Sedangkan masuk ke wahananya Rp 10.000 per orang," jelasnya.

Wabup Barra juga mewanti-wanti para pengelola tidak lagi memaksa wisatawan mencuci mobilnya di Wana . Ia menyerahkan sepenuhnya ke polisi jika praktik tersebut masih saja terjadi.

Baca Juga: Ribuan Warga Ramaikan Kampanye Dialogis Terbuka Bareng Khofifah-Emil di Mojokerto

"Terkait cuci mobil, kami sudah sampaikan tidak boleh ada paksaan. Karena ini sifatnya jasa, petugas wajib menawarkan, jika tidak mau ya sudah tidak masalah. (Kalau ada pemaksaan) Namanya pungli, urusannya sama polisi," tegasnya.

Ke depan, mengatakan pihaknya akan menyederhanakan tarif parkir kendaraan di Wana

"Nanti kami jadikan satu, harus ada perdanya, tempat parkir juga pada tahap pembangunan, ke depan kami pakai e-ticketing," cetusnya.

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan

Kepala Disparpora Kabupaten Amat Susilo menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Perhutani dan Pemdes Padusan dalam mengelola Wana . Sehingga penghasilan dari beragam karcis yang dibayar para wisatawan dibagi sesuai perjanjian.

Bagi hasil dari loket masuk Wana dengan porsi 60 persen Perhutani dan 40 persen Pemkab . Bagi hasil di loket masuk kolam renang/pemandian air panas dengan porsi 60 persen Pemkab dan 40 persen Perhutani. Sedangkan Pemdes Padusan dan karang taruna setempat menerima penghasilan dari jasa cuci mobil, penitipan kendaraan, serta bagi hasil dari Pemkab .

"Bagi hasil dengan Perhutani, uangnya masuk ke Perhutani dulu, baru bagi hasilnya ditransfer ke pemda," ungkapnya.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan

Kapolsek AKP Amat meminta masyarakat tidak segan melapor jika menjadi korban pungutan liar di Wana . "Jika ada pungli lagi, kami di depan menindaklanjuti, termasuk cuci mobil paksa. Kapan pun laporan ke kami pasti kami tindaklanjuti," tegasnya. (ris/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO