3 Hari Terseret Banjir Sungai Bodor Nganjuk, Jasad Bocah SD Ditemukan

3 Hari Terseret Banjir Sungai Bodor Nganjuk, Jasad Bocah SD Ditemukan

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Aris Kristiawan (12) bocah laki-laki warga Desa Banaran Kecamatan Pace yang diduga tenggelam terbawa arus deras kali Bodor saat banjir bandang tiga hari yang lalu, jasadnya berhasil ditemukan Tim Basarnas Trenggalek bersama TRC BPBD Kabupaten yang turun untuk melakukan pencarian korban. Jasad bocah malang ini berhasil ditemukan di Dusun Mojorejo Desa Plosoharjo Kecamatan Pace sekitar 1.5 kilometer dari lokasi tenggelam pukul 06.30 WIB.

”Saat ini kondisinya sudah meninggal dunia,” ungkap Sukonjono kepala BPBD Kabupaten . Minggu (14/2) di rumah duka.

Suko menambahkan, kerja keras Tim Basarnas dan TRC BPBD akirnya membuahkan hasil. “Sebenarnya hari ini (Minggu) adalah jadwal terakir pencarian korban. Tim Basarnas menjadwalkan pencarian dalam waktu 3 hari,” tambah Suko.

Beruntung pada hari terakir pencarian jasad korban berhasil ditemukan Tim Basarnas dan TRC BPBD, dan saat ini jasadnya telah dievakuasi ke rumah duka di Desa Banaran Kecamatan Pace.

Seperti diketahui sebelumnya, Tim Basarnas bersama TRC BPBD hingga Sabtu pagi (13/2) ikut turun mencari Aris Kristiawan, yang dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Bodor, di desa setempat sejak Kamis sore,  12 Februari 2016. Regu Basarnas didampingi tim TRC BPBD mulai pencarian sejak pukul 07.00 sampai pukul 16.00. Namun sayang, pencarian hari kedua itu tetap belum membuahkan hasil. Adapun penyisiran dilakukan di dua sisi tepi sungai yang banyak terdapat rerimbunan batang bambu dan sampah kayu.

Upaya yang dilakukan tim dengan membentangkan tali tebal dari kedua ujung sungai selebar sekitar 10 meter, untuk kemudian disambungkan dengan tali lain yang tersambung di badan perahu boat.

Mereka kemudian melakukan pencarian dengan teknis zig-zag di sepanjang garis lebar sungai, sambil beberapa orang terjun menyelam ke dalam air. Tim Basarnas kemudian melakukan penyisiran mengikuti aliran sungai sampai sejauh sekitar 2 kilometer, sampai di pintu dam Banaran, untuk melihat kemungkinan tubuh korban tersangkut di gerbang pengatur saluran irigasi sungai tersebut.

Selain itu, mereka beberapa kali juga melakukan manuver spiral di tengah sungai menggunakan perahu boat, untuk mengaduk-aduk air sehingga benda di dasar sungai bisa terangkat naik. Sampai sore sekitar pukul 16.00, tim Basarnas dibantu puluhan relawan SAR lokal tetap belum bisa menemukan keberadaan Aris. Mereka kemudian keluar dari air dan berembuk, lalu memutuskan untuk melanjutkan pencarian di hari ketiga Minggu (14/2) pagi ini. Sepanjang waktu pencarian, beberapa kali diselingi dengan hujan dengan intensitas sedang dan ringan.

“Kami mengantisipasi hujan deras, karena sungai bisa saja meluap dan banjir lagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Soekonjono di lokasi pencarian.

Sementara itu, beberapa kerabat Aris juga tampak melakukan ritual tradisional seperti melarung beberapa sesaji, hingga mendatangkan anak indigo (kemampuan supranatural, Red) untuk membantu melakukan pencarian. Si anak indigo yang dibawa naik perahu sempat menyebut, Aris masih ‘disembunyikan’ oleh penguasan sungai dan belum waktunya dikembalikan.

“Tetapi syukurlah kalau saat ini Aris telah berhasil ditemukan,” ungkap salah satu pelayat. (dit/ns) 

Lihat juga video 'Polres Nganjuk Musnahkan BB Narkoba, Miras, dan Knalpot Brong, Hasil Ops Pekat Semeru 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO