Banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo Kepung Gresik

Banjir Kali Lamong dan Bengawan  Solo Kepung Gresik Para pengendara terjang jalan yang tergenang banjir di Kecamatan Benjeng. (foto: syuhud/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir yang melanda Kabupaten Gresik kian merajalela. Sebelumnya, hanya menerjang kota santri ini baru terjadi di Kecamatan Driyorejo, tepatnya desa-desa yang berada di sekitar bantaran Kali Surabaya dan di Kecamatan Benjeng, tepatnya di desa-desa di sekitar bantaran Kali Lamong.

Kali ini, banjir kian meluas. Dimana warga yang tinggal di Kecamatan Menganti dan Cerme, juga kebanjiran. Bahkan, sungai Bengawan Solo yang tahun sebelumnya tidak meluap, sekarang mulai meluap.

Data semenatara banjir di Kecamatan Benjeng mengakibatkan beberapa desa di kecamatan tersebut kebanjiran. Desa tersebut di antaranya Desa Bulurejo. Selain rumah terendam, jalan poros di desa tersebut juga terendam dengan ketinggian air 5 cm.

Desa Geluran Ploso. Selain rumah dan areal persawahan terendam, jalan poros di desa ini juga terendam dengan ketinggian air 5 cm.

Banjir serupa juga terjadi di Kecamatan Cerme. Desa yang terendam akibat luapan Kali Lamong di antaranya, Desa Morowudi. Puluhan rumah di desa tersebut terendam dengan ketinggian 20 cm. Begitu juga areal tambak dan persawahan.

Sementara banjir dampak luapan Kali Lamong yang melanda Kecamatan Menganti mengakibatkan Desa Gading Watu terendam. Ada 50 KK (kepala keluarga) yang terendam dengan ketinggian air 25 cm.

Kemudian, areal persawahan yang terendam sebanyak 50 ha dengan ketinggian air mencapai 1,5 m. Banjir di pertengahan Februari ini juga disebabkan meluapnya sungai Bengawan Solo. Yang terdampak banjir di antaranya, Kecamatan Bungah.

Desa yang terendam di antaranya, Desa Bungah. Sedikitnya sudah ada 3 rumah yang terendam. Sedangkan, jalan Poros Desa terendam sepanjang 200 m dengan ketinggian air 30 - 40 cm.

Meski banjir pertengahan Februari 2016 ini bisa terbilang telah mengepung Kabupaten Gresik, namun perlu disyukuri karena tidak ada korban jiwa seperti yang pernah terjadi pada banjir tahun sebelumnya. Namun, masyarakat tetap harus waspada.

Sementara BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gresik belum bisa menaksir berapa kerugian yang diderita para korban akibat banjir tersebut. Sebab, BPBD tengah lakukan pendataan. BPBD hingga saat ini terus lakukan penanganan korban banjir. 

Upaya yang dilakukan di antaranya, mendistribusikan bantuan, seperti makanan, tenda pengungsi dan lain." Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat yang terdampak banjir," kata kepala Pelaksana BPBD Pemkab Gresik, Abu Hasan.(hud/dur)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO