Harga Cengkih dan Tembakau Naik, Pengusaha Rokok Kurangi Keuntungan

Harga Cengkih dan Tembakau Naik, Pengusaha Rokok Kurangi Keuntungan Para buruh pabrik rokok lintingan masih tetap bekerja sekalipun harga bahan baku pembuatan rokok mulai naik. foto: BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Di saat harga sejumlah komoditi bahan pangan menampakan trend kenaikan, harga cengkih dan tembakau, juga mulai mengikuti. Dirangkum dari lapangan, harga bahan baku pembuatan rokok kretek itu sudah tembus di kisaran Rp 130.000 per kilogram (kg) untuk cengkih kering. Sedangkan tembakau, meski ada kenaikan akan tetapi tak begitu signifikan.

H. Widarto, Pimpinan Pabrik Rokok (PR) Mulia Agung, yang beralamatkan di Lingkungan Barean, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, mengatakan, saat ini harga tembakau memang ada sedikit kenaikan. Namun kenaikan itu bervariatif sesuai kualitas tembakau.

"Paling tidak di antara Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu per kg-nya. Semua bergantung jenis dan kualitas tembakau," kata Widarto, Kamis (17/3).

Wiwit, begitu Widarto karib disapa menerangkan, sekalipun ada kenaikan harga bahan baku, namun pihaknya tidak akan mengurangi volume produksi rokok saban harinya. Sebab, dengan pengurangan produksi, tentu juga akan berimbas terhadap pengurangan tenaga kerja. Menurutnya, dalam sehari, PR miliknya masih tetap memproduksi sekitar 24 bal rokok atau setara dengan ‎1.200 batang. "Meski harga bahan baku naik, tapi jumlah produksi tidak kami kurangi," tuturnya pada awak media.

Pengusaha rokok asal Kabupaten Tulungagung ini menyadari, dengan kenaikan harga bahan baku, memang cukup berdampak pada roda usahanya. Kendati begitu, ia berupaya semaksimal mungkin agar produksi rokok lintingannya tetap berjalan. "Setidaknya ada sedikit keuntungan yang berkurang. Namun kami tetap jalan," tandasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO