![Pakai Besi Bekas, Proyek Pengadaan PJU DLH Mojokerto Rp 500 Juta Jadi Sorotan Pakai Besi Bekas, Proyek Pengadaan PJU DLH Mojokerto Rp 500 Juta Jadi Sorotan](/images/uploads/berita/700/9c8fe08e00adda2d582a854cdb981c8e.jpg)
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Proyek pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dan instalasi listrik Jalan Raya Kedungsari dan Meri baru senilai Rp 510.963.000 disoal. Proyek yang dimenangkan PT Wira Jaya Teknik dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 507.797.184 itu diduga menggunakan tiang listrik bekas.
Penggunaan besi bekas dalam proyek Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tahun 2018 ini kini dipersoalkan dewan setempat.
BACA JUGA:
- Taman Prapanca Sukses Sedot Ribuan Pengunjung, tapi tak Miliki Fasilitas Indoor
- Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
- Gercep Atasi Masalah Sampah, Pj Wali Kota Mojokerto Terjunkan 4 Alat Berat dan Mesin Pengeruk
- Pascakebakaran, DLH Kota Mojokerto Kerahkan 60 Dump Truk Urug Sampah TPA Randegan
"Penggunaan besi bekas dalam proyek ini akan menjadi atensi DPRD, dan segera kami tindak lanjuti. Akan kami gelar pembahasan tingkat internal untuk memastikan kebenaran penggunaan besi bekas tiang PJU jalan Gajahmada atau tidak. Dan untuk ini akan kami gelar sidak untuk memastikan kondisi di lapangan," tegas Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, Selasa (13/11).
Melalui sambungan telepon, politikus partai Gerindra ini mengungkapkan kekecewaannya atas penggunaan besi bekas dalam proyek tersebut.
"Mengapa menggunakan barang bekas, anggaran kita ada kok. Kalau dibilang untuk efisiensi, harusnya anggarannya harus berkurang. Efisiensi itu tidak harus memanfaatkan barang bekas. Lah ini anggaran tetap tapi dapatnya barang bekas," sesalnya.
Menurut dia, berbicara soal penghematan bisa dengan menurunkan spek. "Misalnya kekuatan anggaran terbatas tidak harus belanja spek kualitas tertinggi namun bisa menggunakan di bawahnya. Itu juga termasuk efisiensi anggaran. Bukan dengan menggunakan besi bekas, iyalah. Apalagi kita tidak tahu kualitas apalagi kuantitas barang bekas," tandasnya.
Edwin mengatakan penggunaan proyek tersebut rawan permainan. "Jelas proyek ini rawan permainan. Karena dari sisi transparansi berapa jumlah tiang bekas yang digunakan tidak dipublikasikan.
Klik Berita Selanjutnya