SURABAYA. BANGSAONLINE.com - Narator Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan, M Mas’ud Adnan, pada edisi ke-17 mereview cerita Gus Dur dengan polisi. Menurut Mas’ud Adnan, saat itu Gus Dur ada acara di Jember Jawa Timur.
“Gus Dur dibuntuti dua polisi,” tutur penulis buku Gus Dur hanya Kalah dengan Orang Madura itu. Memang pada saat pemerintahan Orde Baru Gus Dur dicekal karena sikap kritisnya terhdap pemerinahan Presiden Soeharto.
Nah, waktu acara di Jember itu Gus Dur sebenarnya sudah pulang dari acara yang menjadi sorotan pihak keamanan. Ternyata masih ada dua orang polisi naik motor gede (moge) mengejar mobil yang ditumpangi Gus Dur. “Orang-orang yang bersama Gus Dur dalam mobil itu sudah ketar-ketir (waswas),” kata Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair.
Dua polisi itu langsung menyalip mobil yang ditumpangi Gus Dur. “Begitu jaraknya agak jauh, dua polisi itu berhenti dan menyetop mobil yang dinaiki Gus Dur,” kata Mas’ud Adnan.
Dua polisi itu langsung mendekati Gus Dur dari balik jendela mobil. Maka – mau tak mau – Gus Dur membuka jendela mobil yang ditumpanginya.
“Ada apa lagi. Saya kan sudah pulang, sudah tidak di acara itu lagi, kok masih dikejar. Sudah pergi sana,” kata Gus Dur dengan nada keras.
Dengan wajah agak tersipu dua polisi itu serempak bilang, “Mohon izin, mohon maaf Gus. Tadi saya belum sempat salaman dengan Gus Dur. Mohon dengan hormat Gus Dur berkenan kami salami,” kata dua polisi itu. Gus Dur pun menjulurkan tangannya dan dua polisi itu langsung mencium tangan Gus Dur.
Sambil tersenyum Gus Dur bilang, “Yo ngene iki wong NU (Ya beginilah orang NU itu).” Dua polisi itu pun langsung pamit. Lega. (mma)