Penjaga Rumah Ibadah Bertanya Berapa Rupiah Jatah Tuhan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Anekdot Gus Dur edisi Ramadan edisi 28 ini mereview cerita Gus Dur tertang para penjaga rumah ibadah. “Mereka berembuk soal sumbangan umat kepada rumah ibadah yang mengalami surplus. Lalu mereka bertanya, berapa jatah kita dan berapa jatah Tuhan,” kata M Mas’ud Adnan, narator Anekdot Gus Dur edisi Ramadan kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (9/5/2021).

Ada yang usul agar dibagi 50 persen. Tapi penjaga gereja tak setuju. “Jangan. Tuhan kan kaya. Tak butuh uang. Semua untuk kita saja,” katanya.

Namun juga tak ada yang setuju. “Uang ini kan sumbangan umat. Uang itu untuk rumah ibadah, bukan untuk kita,” kata takmir masjid.

Akhirnya deadlock. Mereka istirahat. Tapi dalam istirahat itu justru muncul banyak gagasan baru.

“Gimana kalau kita buat lingkaran saja. Berdiamter 50 cm. Nah, uangnya kita lemparkan ke atas. “Nanti uang yang masuk lingkaran itu untuk Tuhan. Sedang yang diluar lingkaran untuk kita,” ujar penjaga kelenteng.

Tapi penjaga vihara gak setuju. “Jangan. Gimana kalau kita balik. “Uang yang di dalam lingkaran untuk kita. Sedang yang diluar lingkaran untuk Tuhan,” katanya. Tapi makin banyak yang tak setuju.

Perdebatan makin seru. Lalu penjaga kuil angkat bicara. “Saya setuju. Tapi caranya bukan begitu. Begini saja. Uang kita taburkan ke atas. Nanti uang yang kembali dan jatuh ke tanah itu milik kita. Sedang uang yang tidak kembali atau tidak jatuh berarti sudah diambil Tuhan,” katanya.

Ide ini akhirnya disetujui. “Wah ini ide hebat, cerdas dan berilian,” kata mereka serempak.

Nah, silakan tonton anekdot Gus Dur ini di bangsaonline TV atau TV BANGSA. (mma)

VIDEO TERKAIT