Manusia dengan Jantung Babi

Manusia dengan Jantung Babi Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Ilmu teknologi kedokteran terus berkembang. Termasuk . Kini bahkan mengganti jantung manusia dengan jantung . Akankah berumur panjang?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, Kamis (13/1/2022). Selamat membaca:

BABI. Kera. Manusia.

Manusia ternyata bisa hidup dengan menggunakan . Sudah terbukti minggu lalu. Di Maryland, Amerika Serikat.

Hari ini adalah hari keenam David Bennett, 57 tahun, hidup dengan jantung binatang itu. "Puas sekali. Seperti melihat manusia bisa mendarat di bulan dulu," ujar Prof Bartley Griffith, pimpinan hari itu. Prof Griffith adalah sejak 44 tahun lalu.

September lalu David kena serangan jantung. Dadanya sakit. Napasnya tersengal. Tidak mampu naik tangga –pun hanya untuk tiga anak tangga.

David masuk rumah sakit. Ia diantar satu-satunya anak, laki-laki, dan satu-satunya adik, perempuan. Problem jantung David sangat berat. Katupnya bermasalah. Itu hanya salah satunya.

Katup jantung itu sudah diganti: menggunakan katup . Ini sudah bukan barang baru. Di negara maju sudah sering dilakukan: katup untuk mengganti katup jantung manusia.

Itu hanya untuk mengulur waktu. Belum bisa mengatasi persoalan jantung David secara keseluruhan. Masalah di jantung David sudah lebih kompleks dari sekadar katup.

Awalnya David mengharap bisa menjalani dari jantung manusia. Tapi antrenya panjang sekali. Di Amerika sudah 100.000 orang yang ada di barisan antre. Dari jumlah itu hanya 6.000 per tahun yang bisa dilayani.

David seorang pekerja keras. Di Amerika digolongkan sebagai pekerja terampil: pintar memperbaiki kolam renang termasuk pemeliharaannya. Sejak masuk rumah sakit ia tidak bisa keluar lagi. Tidak bisa benar-benar sembuh.

Akhirnya David mau menjalani transplant dengan . Tidak ada pilihan lain. Sebenarnya pengantre yang parah bisa mendapat prioritas. Tapi David tidak memenuhi syarat lainnya: ia digolongkan pasien yang ceroboh. Untuk bisa mendapat prioritas, seorang pasien juga harus menunjukkan dirinya sangat peduli dengan badannya sendiri.

David tidak.

Ia pernah diketahui tidak ke dokter ketika waktunya kontrol. Ia juga pernah tidak mengambil obat ketika dokter memberinya resep. Orang yang tidak peduli pada kesehatannya, untuk apa diprioritaskan, sampai mengalahkan orang lain.

Saya ingat masa lalu. Saya pernah bikin peraturan: semua karyawan mendapat tunjangan kesehatan –kecuali yang merokok.

David sudah diberi tahu bahwa transplant itu kemungkinan gagalnya tinggi. Belum pernah ada orang bisa hidup dengan menggunakan . Ups... Pernah. Ada. Tapi hanya bisa hidup dua hari. Di hari kedua, penerima transplant itu meninggal. Setidaknya pernah ada.

Yang melakukan transplant ''hidup dua hari'' itu Prof Robert Montgomery. Ia . Ia sendiri pernah sakit jantung –parah sekali. Ia menjalani transplant jantung –dari jantung manusia.

Prof Robert terus melakukan penelitian terhadap . Lalu mempraktikkannya. Ketika pasiennya meninggal, di hari kedua itu, Prof Robert terus membiarkan itu berfungsi. Itu karena si pasien baru meninggal di tingkat ''meninggal batang otaknya''. Banyak organ lainnya masih berfungsi. Termasuk yang ditempatkan di luar tubuh pasien.

Masih ada waktu satu hari lagi untuk mengamati fungsi itu. Ternyata masih bekerja secara normal. Sampai akhirnya si pasien benar-benar meninggal – itu berhenti.

"Keberhasilan Prof Griffith di Maryland adalah kelanjutan dari apa yang pernah saya lakukan," ujar Prof Robert.

Kedua peristiwa memang tidak ada hubungannya. Tapi ilmu pengetahuan selalu belajar dari kemajuan yang diperoleh sebelumnya.

Prof Griffith bisa berhasil menjadi yang pertama karena penemuan lain yang dilakukan Prof Mohammad Mohiuddin. Mohiuddin adalah direktur salah satu program di Maryland Medical Center itu. Ia lulusan Dow Medical Collage, Karachi, Pakistan sebelum pindah ke Amerika. Mohiuddin menemukan teori tentang imunitas yang menjadi krusial di sebuah praktik .

Tentu yang dipasang di badan David sudah disesuaikan dengan kebutuhan manusia.

Babi yang diambil jantungnya itu adalah babi yang berumur 1 tahun. Berat badannya 240 pound, atau sekitar 120 Kg.

Tentu itu bukan sembarang babi. Itu adalah babi yang sudah dipersiapkan untuk memiliki jantung yang cocok dipasang di badan manusia.

Jantung babi itu dimasukkan dalam box khusus –yang memungkinkan jantung tetap hidup. Jantung itu lantas dimodifikasi. Gen di jantung itu diubah. Empat unsur dalam gen dibuang. Lalu enam unsur dalam gen jantung manusia ditambahkan. Dalam bahasa jurnalisme, gen itu telah diedit. Editing gen jantung itu dilakukan oleh sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri di bidang itu.

Kelak, siapa pun yang perlu , bisa berhubungan dengan perusahaan tersebut. Semua penelitian memang dibiayai oleh perusahaan. Di situlah babinya diternakkan. Yakni babi yang akan dan sudah diedit gennya. Di situ pula dipersiapkan. Lalu dimasukkan box khusus. Siap dikirim ke mana saja: termasuk ke Anda kalau Anda memerlukan.

Salah satu unsur yang diedit adalah gen imunitas. Itulah yang membuat tubuh manusia menolak semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jantung babi adalah benda asing. Sistem imunitas tubuh menolak itu. Editing yang dilakukan adalah untuk membuat agar itu bisa diterima oleh tubuh manusia.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Terbukti! Cara ini Basmi Kecoa di Mobil Anda':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO