PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Polsek Dringu melibatkan dua personelnya untuk menjadi badut di lokasi Vaksinasi Merdeka Anak. Ini dilakukan untuk menghibur siswa TK berusia 6 tahun yang akan disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Para badut itu mengantarkan satu per satu siswa untuk antre. Mereka yang menjadi badut adalah Personel Bhabinkamtibmas Polsek Dringu, Aipda Kanto Budi, dan Bripka Anugerah.
Baca Juga: Polisi akan Selidiki Kasus Dugaan Bongkar Muat Ilegal di Pelabuhan Kota Probolinggo
"Jangan takut ya anak-anakku. Ini tidak sakit dan ini enak. Kita divaksin biar kita sehat dan biar kita kuat seperti robot," kata Kapolsek Dringu, AKP Bagus Purnama, di TK PKK Lestari, Desa Kalisalam, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Kamis (13/1).
Pihaknya sengaja melibatkan kedua anggotanya untuk menjadi badut guna menghibur para siswa TK yang disuntik vaksin Covid-19. Dengan demikian, para siswa yang mengikuti Vaksinasi Merdeka Anak senang dan tidak takut disuntik.
"Biasanya kalau ada hiburan seperti badut ini, anak-anak pasti suka, sehingga dapat menguatkan mental anak sebelum dan sesudah divaksin," tuturnya.
Baca Juga: Tanamkan Nilai Kebaikan, Polwan Polres Probolinggo Beri Edukasi Pelajar yang Ada di Sekolah
Selain mendapatkan hiburan berupa badut, Forkopimka Dringu juga menyiapkan bingkisan berupa makanan ringan bagi peserta vaksinasi Covid-19.
"Alhamdulillah, ini juga ada bingkisan yang diberikan oleh Forkopimka Kecamatan Dringu. Karena Forkopimka ini mendukung dan mendorong percepatan vaksinasi bagi anak kelompok usia 6-11 tahun," kata Bagus.
Sementara itu, Camat Dringu, Ulfi Ningtiyas, mengatakan bahwa jumlah siswa di wilayahnya mencapai 4.856 siswa.
Baca Juga: Bawa Sabu-Sabu, Residivis asal Probolinggo Kembali Ditangkap Polisi
"Di Kecamatan Dringu ini ada 14 desa. Targetnya adalah 4.856 siswa yang harus disuntik vaksin Covid-19," ucap Ulfi.
Ia menegaskan, setiap hari para petugas kesehatan Kecamatan Dringu melakukan suntikan vaksin Covid-19 di setiap lembaga pendidikan.
"Ini agar para siswa yang sudah melakukan belajar tatap agar terbebas dari adanya Covid-19," kata Ulfi.
Baca Juga: Penangkapan TNI Gadungan, Dandim Probolinggo Apresiasi Langkah Cepat Polisi
Di tempat yang sama, seorang wali murid TK PKK Lestari, Eli Ernawati, mengungkapkan kalau putranya tidak takut untuk divaksin Covid-19. Dengan demikian, para siswa bisa terbebas dari virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu.
"Ini juga sebagai mendorong agar siswa bisa belajar disekolah dan supaya tidak belajar secara online terus-menerus," ucap Eli. (ndi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News