
LOMBOK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak dunia pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam untuk meningkatkan kontribusinya dalam penguatan eksosistem ekonomi syariah di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian target Indonesia sebagai global-hub ekonomi syariah dunia.
Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menjadi Keynote Speaker dalam Studium Generale Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat yang mengambil tema Ekonomi Islam dan Kemandirian Umat Menuju Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Prime Park Mataram, Rabu (19/1).
BACA JUGA:
- Lepas RS Terapung Ksatria Airlangga, Khofifah: Ini Misi Kemanusiaan Pemerataan Kesehatan
- Khofifah Siap Fasilitasi Vaksin Dosis Kedua dan Vaksin Booster Bagi CJH Asal Jatim
- Tahun Ini 16. 862 CJH Jatim Berangkat, Gubernur Khofifah Siap Fasilitasi Booster & Vaksin kedua
- Berharap Raih Medali Emas, Khofifah Lepas Kontingen Timnas Basket Putri ke Sea Games XXXI Vietnam
Khofifah mengatakan, ekosistem tersebut membutuhkan dukungan kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, regulasi, branding, dan teknologi digital. Karenanya, Ia berharap civitas akademika UNU NTB dapat mengambil peran di setiap sektor tersebut.
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Rektor UNU NTB Dr Baiq Mulyanah menyanyikan mars NU Yahlal Wathan. Foto: Humas Pemrov Jatim)
Menurut Khofifah, Indonesia adalah negara dengan peluang besar untuk menjadi Episentrum Pengembangan Ekonomi Islam Dunia. Mengutip data yang dirilis Good News From Indonesia (GNFI), Khofifah mengungkapkan, pada 2020 silam Indonesia mencatatkan diri menjadi Negara Islam dengan Skala Ekonomi Terbesar dari Organization of Islamic Cooperation (OIC) Countries. Di sini, skala ekonomi Indonesia tercatat mencapai 1.088.768 juta dollar.
"Ekosistem Ekonomi Islam Indonesia sudah ada. Mahasiswa dan mahasantri pastinya bisa melihat potensi ini dan membangun sinergi yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi terbesar di antara negara Islam," katanya.
Khofifah menyampaikan bahwa hal ini bisa menjadi titik awal bagi mahasiswa Islam untuk menjadi lebih fokus pada sektor ekonomi. Dalam hal ini, salah satunya adalah mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan civitas akademika perguruan tinggi. Di mana, perguruan tinggi Islam memiliki potensi untuk menjadi pionir tumbuhnya ekonomi di Indonesia dan dunia.
Simak berita selengkapnya ...