Beragam Atraksi Warnai Baiat Ribuan Anggota Baru Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto

Beragam Atraksi Warnai Baiat Ribuan Anggota Baru Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto Salah satu pendekar Pagar Nusa saat melakukan atraksi di Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com kebal bacok dan kebal mercon besar mewarnai baiat ribuan anggota baru Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka peringatan Harlah ke-36, Minggu (30/1).

Beragam atraksi itu diperagakan oleh dua pendekar senior dan pendekar muda di halaman Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali

Dalam sambutannya usai memipin baiat, Ketua Jawa Timur, H Abd Muchid, berharap para anggota baru bisa menjadi pendekar yang berakhlaqul karimah, serta bisa menjaga ulama, bangsa dan negara, serta marwah .

Ia berpesan, agar ilmu bela diri yang mereka miliki digunakan untuk membenahi akhlak, kemaslahatan umum dan yang terpenting menjaga kiai dan NU,

"Setelah disahkan harus lebih baik dari sebelumnya, segala tingkah lakunya harus menunjukkan akhlaqul karimah," ujarnya.

Baca Juga: Berperan Besar Bangun Bangsa, Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif oleh Fatayat NU Jatim

Sementara itu, Ketua Pencak Silat Kabupaten Mojokerto, Buddi Mulyo, menyebut baiat ini merupakan kegiatan rutin yang sudah lama dilaksanakan. Namun, kali ini spesial karena baiat dilakukan serentak, diikuti pendekar dari 18 kecamatan.

Ini dilakukan untuk mempererat silaturahim antarpendekar muda di masing-masing kecamatan di Kabupaten Mojokerto.

Menurutnya, ada sebanyak 2.000 pendekar silat yang dibaiat, namun tidak semuanya hadir karena situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim

"Kami sebelumnya telah menerapkan protokol kesehatan bagi semua yang hadir dalam kegiatan ini. dirikan dengan tujuan menjadi pagarnya NU dan bangsa, oleh karena itu namanya menjadi menjadi pagarnya NU dan bangsa. Pesilat harus mampu menciptakan situasi aman di mana pun berada," kata Buddi.

Budi juga mengingatkan bahwa ini didirikan atau dilahirkan oleh para muasis bukan untuk ke pertandingan, menjadi geng tawuran, menjadi alat kepentingan yang tidak sejalan dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

" dilahirkan oleh para muasis dengan tujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhur asli Nusantara, termasuk untuk mempersatukan perguruan-perguruan pencak silat ini yang dibawanya," ucap Buddi. (ris/mar)

Baca Juga: Terlibat Politik Praktis, Anggota Pagar Nusa Kota Kediri Terancam Sanksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO