
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengunjungi Baitul Maal Wa Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Ngasem Bojonegoro, Selasa (4/3/2025).
BMT Ngasem yang terletak di Jalan Raya Ngasem-Kalitidu, Dukoh Kidul, Kecamatan Ngasem Bojonegoro ini memiliki 5 lantai yang masing-masing lantai terdapat layanan-layanan yang tersedia bagi masyarakat umum.
Lantai 1 untuk gudang, parkir, dan gym; lantai 2 ada pusat informasi, swalayan, rumah cantik, barbershop, food court, pijat refleksi dan management office. Kemudian ruang rapat dan perpustakaan digital ada di lantai 3; ballroom, guest house hotel syariah dan food court di lantai 4. Lalu ada kolam renang dan play ground di lantai 5.
Gubernur Khofifah mengapresiasi beragam bentuk usaha dan berbagai fasilitas yang terdapat di tiap-tiap lantai Gedung BMT NU Ngasem Bojonegoro. Menurutnya, gedung ini benar-benar dimanfaatkan untuk perniagaan yang bisa diadopsi banyak pihak utamanya para pelaku koperasi.
"Saya rasa item-item yang bisa dilakukan terutama jasa dan perdagangan ya, yang ada di BMT NU Ngasem ini sesuatu banget. Oleh karena itu ini akan menjadi referensi bagi pelaku-pelaku koperasi yang lain, bahwa koperasi bisa seperti ini," ujarnya.
BMT sendiri merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam. BMT Ngasem telah berdiri sejak pertengahan tahun 2012 dengan modal awal sebesar Rp67 Juta.
"Memang kalau modal itu bisa dikumpulkan dalam jumlah besar signifikan dia lebih banyak inisiatif," ucapnya.
Di tahun 2023, aset dari BMT NU Ngasem sudah mencapai Rp201 miliar lebih dan saT ini telah mencapai 300 Miliar tanpa bantuan dari perbankan. Saat ini sudah ada 31 cabang yang tersebar di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Ngawi dengan lebih dari 170 pengelola operasional harian.
"Di sini holding koperasi, kita biasa mengenal holding company. Jadi bisnis serupa kemudian ada holdingnya, nah ini holding koperasi," katanya.
Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim sangat terbuka untuk melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk koperasi dan BMT NU Ngasem ini. Tentunya melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemprov Jatim.
"Kalau koperasi ada proses yang harus dilakukan untuk mendapatkan badan hukum, apa yang mungkin bisa disinergikan kita sinergikan," tegasnya.
Sementara itu, salah satu konsumen swalayan BMT NU Ngasem, Suparti (65) merasa sangat senang dan terbantu dengan adanya BMT NU ini. Ia menyebut swalayannya menjual berbagai kebutuhan yang lengkap dengan harga yang terjangkau.
"Alhamdulillah di sini lebih murah. Saya beruntung sekali ada tempat ini, belanja lebih enak, nyaman, dekat dari rumah. Saya kan juga penjual makanan kalau butuh apa-apa bisa cepat kesini, seperti air atau apapun bisa cepat karena dekat, alhamdulillaah sekali," ungkapnya. (dev/mar)