Dituduh Berijazah Palsu, Siapa Penggoyang Bupati Ponorogo ​Giri Sancoko?

Dituduh Berijazah Palsu, Siapa Penggoyang Bupati Ponorogo ​Giri Sancoko? Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memakai seragam PDI Perjuangan. Foto kanan, tanda bukti laporan dugaan ijazah palsu dengan terlapor Sugiri Sancoko. Foto: Surya

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Warga kini heboh. Bupati , H. Giri Sancoko yang berpasangan dengan Wakil Bupati , Hj. Lisdyarita, sedang santer digoyang isu ijazah palsu. Goyangan isu itu muncul dari media sosial YouTube. Kemudian viral dan menjadi berita berbagai media.

Semula isu ijazah palsu itu hanya beredar secara terbatas. Hanya sebatas dimuat media lokal dan sekitarnya. Namun kemudian meluas secara nasional, ketika dimuat media regional Jawa Timur dan media nasional.

Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024

Apalagi ketika muncul pernyataan dari Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko. Menurut dia, kasus dugaan ijazah palsu itu ditangani Ditreskrimum Polda Jatim.

“Saat ini dalam proses lidik,” kata Kombes Pol Gatot Repli Handoko dikutip BANGSAONLINE.com Jumat (28/1) lalu.

Menurut Kombes Pol Gatot Repli Handoko, jika dugaan kasus ijazah palsu itu terbuki, maka Bupati Giri Sancoko terancam 6 tahun penjara.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Jatim Gelar Media Gathering di Kota Batu Selama 3 Hari

Namun, Kasubdit Siber Polda Jatim, AKBP Wildan Albert, mengaku belum menerima laporan terkait dugaan ijazah palsu Giri Sancoko.

“Nggak ada mbak, belum ada laporan,” kata AKBP Wildan Albert kepada Anatasia Novarina, wartawan BANGSAONLINE.com, Jumat (28/1/2022).

Siapa yang melaporkan sang bupati? Ternyata Reno Bagus Samodra, seorang mahasiswa. Reno melaporkan Bupati Giri Sancoko ke Polda Jatim pada Senin (3/1/2022).

Baca Juga: Bawaslu Jatim Gelar Media Gathering di Kota Batu

Setidaknya itulah menurut berita Sinyalponorogo.com. Media lokal ini bahkan juga memuat Surat Tanda Bukti Lapor Polda Jatim.

Reno mengaku mencari data di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Surabaya yang merupakan kepanjangan Kemendikti. Hasilnya, mahasiswa atas nama di Unviersitas Tritunggal Surabaya untuk strata satu tidak terdata, termasuk NIM, prodi, juga tak terdata.

Dalam berita itu disertakan hasil verifikasi data mahasiswa di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Surabaya. 

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan dan Sosialisasi Pilkada 2024, KPU Jatim Gelar Kegiatan di Kawasan SLG Kediri

Dalam kolom strata satu nama tidak terdata. Universitasnya Tritunggal Surabaya. Tapi di strata dua nama Sugiri terdata. Universitasnya Unitomo. 

Bagaimana respons ? Mantan politikus Demokrat itu tampak santai. “Klarifikasi saja ke kampus, Mas. Itu ijazah produk kampus kok,” kata seperti dikutip Sinyalponorogo.com.

( dan Lisdyarita. foto: kompas.com)

Baca Juga: Sapa Warga Kawasan Wisata Sumber Gundi Kediri, Mbak Cicha Sampaikan Program Cabup Dhito

juga memberikan nomor HP seorang dosen di universitas tersebut bernama Andri.

Yang menarik, dalam berita itu Reno Bagus Samodra – sang pelapor - disebut-sebut sebagai kader .

Loh, bukankah saat jadi calon bupati diusung ? Bahkan wakil bupatinya, Hj. Lisdyarita juga kader ?

Baca Juga: Masih Aktif ke Pasar Jelang Debat Kedua, Khofifah: Insya Allah Kami Siap dan On The Right Track

Memang sempat muncul spekulasi politik. Namun ternyata Bupati dan Wabup Lisdyarita di depan publik tampak selalu harmonis. Spekulasi politik negatif pun – dengan sendirinya – tertepis. Faktanya, sang bupati dan wabup akur-akur saja.

Apalagi kabarnya ada ketentuan di PDIP, siapa pun yang menjadi calon kepala daerah atau legislatif dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu harus memiliki kartu anggota partai. Otomatis Giri Sancoko adalah anggota dan kader .

Meski demikian, muncul pertanyaan lain, mengapa baru sekarang dilaporkan kepada polisi? Kok tidak sejak proses pencalonan bupati dan wakil bupati?

Baca Juga: Pilkada 2024 di Sampang, Sortir dan Lipat Surat Suara Dimulai Hari ini

Benarkah dugaan ijazah palsu itu baru ditemukan sekarang? Bukankah juga pernah jadi anggota DPRD? Dan saat itu ijazahnya aman-aman saja? (Baca pernyataan KPU Jatim soal ini di BANGSAONLINE.com).

Tampaknya ke depan banyak misteri yang perlu diungkap. Benarkah ijazah palsu? Atau semata goyangan politik berupa angin spoi-spoi? Dan yang penting lagi, siapa sebenarnya yang menggoyang posisi Bupati ?

Semoga warga tetap guyub dan rukun. (tim)

Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO