KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada peristiwa unik dan menarik saat tim gabungan yang dipimpin oleh BPDB Kabupaten Kediri, mengecek langsung penambangan galian C atau sirtu (pasir dan batu) di salah satu lokasi penambangan yang berada di perbatasan Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar dan Desa Sepawon Kecamatan Plosoklaten, Selasa (1/2) kemarin.
Ketika tim gabungan sedang melakukan pengecekan, tiba-tiba Ketua FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Kediri, dr. Ari Purnomo Adi, menginjak pasir berlumpur. Kaki kanan sang dokter masuk ke dalam lumpur dan tidak bisa ditarik.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD Kabupaten Kediri, Johan Marasponda, yang melihat temannya satu tim mendapat kesulitan, lalu membantu dengan mengangkat kaki ketua FPRB itu dan berhasil.
Dokter Ari pun lolos dari jebakan pasir berlumpur. Tapi tidak untuk Johan Marasponda. Kaki kiri, pria yang penampilannya selalu berkepala plontos itu justru ganti terperosok dan masuk pasir berlumpur bercampur batu kerikil.
Dengan dibantu oleh tim, akhirnya kaki Johan dengan susah payah berhasil diangkat setelah terjepit pasir dan batu selama lebih 30 menit.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Setiap kali kaki saya gerakkan, justru semakin terjepit dan sulit diangkat. Padahal kaki yang terperosok hanya di bawah lutut. Semakin saya paksa, semakin sakit," kata Johan, Rabu (2/1).
Menurut Johan, segala upaya terus dilakukan oleh kawan-kawan satu tim termasuk oleh Wakil ADM Perhutani KPH Kediri Beny Mukti dan Kepala BPDB Kabupaten Kediri Slamet Turmudi, yang ikut membantu melepaskan kakinya dari jepitan pasir berlumpur itu.
Johan berpesan kepada siapapun yang sedang mengalami peristiwa seperti yang dialami agar tetap tenang dan terus berusaha melepaskan dari jepitan pasir berlumpur itu.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
"Itulah pentingnya berkegiatan yang melibatkan banyak kawan. Bila salah satu kawan sedang dalam kesulitan, kawan yang lain akan membantu," ujar Johan.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Kediri, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Satpol PP, TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Ngancar dan Plosoklaten, Perhutani KPH Kediri, Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek Wilayah Kerja Kediri dan FPRB Kabupaten Kediri, Selasa (1/2), melakukan pengecekan langsung lokasi penambangan sirtu (galian C) di Kecamatan Ngancar.
Pengecekan ke lokasi tambang tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi tanggap bencana Kabupaten Kediri di Ruang Grahadi, Pemkab Kediri, Senin (31/1) lalu. (uji/ian)
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News