JOMBANG (BangsaOnline) - Mencuatnya isu praktik percaloan dalam rekrutmen CPNS 2015 di Kabupaten Jombang semakin terang. Beberapa kerabat korban pun mulai menuntut keadilan. Meski belum berani terbuka, berdasarkan pantauan dilapangan, nampak beberapa orang kerap mendatangi rumah W, salah satu nama yang disebut berperan aktif dalam proses praktik percaloan CPNS Jombang.
"Maaf jangan dipublikasikan nama kami. Nanti saja kalau janjinya diingkari lagi, akan kami bawa permasalahan ini ke jalur hukum," terang Bogel sebut saja demikian kepada BangsaOnline.com kala mendatangi rumah kediaman W. Apalagi, rumah W menurut tetangga sekitar, pasca pengumuman CPNS beberapa pekan lalu hingga kini selalu dala keadaan tertutup.
Lain Bogel lain Kadut, warga salah satu desa di Kecamatan Peterongan. Sama hal nya dengan korban lainnya. Kadut juga mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan. Dari dua orang yang dibawanya, keseluruhannya dinyatakan tidak lolos.
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
"Saya minta tolong ke pak Bupati Jombang, kemudian diminta nemui W, oleh W saya dimintai uang Rp 500 juta untuk kuota 2 orang di dua formasi yang berbeda," terang Kadut kepada tim investigasi BangsaOnline.com
Namun saat pengumuman berlangsung, kedua nama yang dibawa Kadut yang tak lain adalah anak kandungnya dinyatakan tidak lolos. Saat itu lah Kadut berusaha menemui W untuk meminta tanggung jawab. Beruntung oleh W uang tersebut dikembalikan meski tidak utuh.
"Saya jual sawah agar kedua anak saya bisa menjadi PNS. Beruntung uang dikembalikan Rp 200 juta dan sisanya yang Rp 300 juta kata W akan dikembalikan bulan depan," ungkap Kadut. W juga bercerita kepada Kadut jika W sebenarnya juga menjadi korban salah satu broker bernama M yang berdomisili di pelosok pegunungan wilayah Solo.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jombang, Dr.Budi Nugroho ketika dikonfirmasi enggan memberikan statement. Budi hanya berkilah sedang sibuk karena pembukaan diklat dan melayani tamu yang berkunjung di ruangannya hingga rapat ke Jakarta.
Kabag Humas Pemkab Jombang Agus Panuwun sendiri membantah keterlibatan langsung Bupati Jombang Nyono Suherli dalam praktik percaloan CPNS tahun 2015. "Tidak mungkin Bupati terlibat, itu isu tidak bertanggung jawab," singkat Agus, sabtu (4/4/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News