KEDIRI (BANGSAONLINE.com) - Upaya Bank Indonesia (BI) dalam meningkatkan kapasitas perekonomian daerah antara lain dilakukan melalui pengembangan sektor riil dan UMKM serta peningkatan akses UMKM lembaga keuangan formal. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah mendukung pengembangan komoditas atau produk unggulan daerah berupa kerajinan kain tenun ikat.
Kerajinan tenun ikat yang selama ini dikenal oleh masyarakat kota Kediri dalam bentuk sarung goyor dan sudah dikembangkan untuk bahan pakain khas memiliki potensi untuk dikembangkan. Keberadaan tenun ikat ini menjadi bagian dari kain nusantara yang unik, bernilai budaya, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga patut dilestarikan dan dikembangkan kapasitasnya.
Bentuk dukungan BI terhadap pengembangan komoditas tenun ikat dilakukan dengan memberikan bantuan Program Sosial Bank Indonesia berupa 10 (sepuluh) unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada perajin di Kampung Industri Tenun Ikat Bandar Kidul, dimana1 (satu) unit diantaranya digunakan sebagai media edukasi keberadaan seni dan kearifan lokal berupa kerajinan tenun ikat di Kota Kediri.
Bantuan tersebut diserahterimakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hendar, kepada perwakilan perajin tenun ikat pada acara Pencanangan Kampung Industri Tenun Ikat Bandar Kidul oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kediri.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota dan pemangku kepentingan lainnya yang tergabung dalam Forum Pengembangan UMKM dan Inklusi Keuangan Kota Kediri (FPUKI2K) diharapkan dapat mendorong terciptanya produk tenun ikat Kediri yang lebih berkualitas dan inovatif sehingga mampu bersaing dan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan pengrajin, penyerapan tenaga kerja, dan dapat mendorong perkembangan perekonomian daerah.
Kedepannya diharapkan pula, Tenun Ikat Bandar dapat menjadi ikon produk unggulan Kota Kediri dan bahkan Jawa Timur.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News