TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengapresiasi program Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek.
Hal tersebut disampaikan ketika mengunjungi wilayah yang dipimpin Moch Nur Arifin dan menyaksikan secara langsung program Sepeda Keren di Desa Jombok, Kecamatan Pule.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
"Apa yang dilakukan oleh Trenggalek itu sebuah praktik baik yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang lain," tuturnya, Rabu (16/2).
Setelah mendengar pempaparan dari kader Sepeda Keren, Menteri PPPA menilai bahwa program ini telah direncanakan dengan serius oleh Pemkab Trenggalek. Ia berharap program ini bisa menjadi rujukan bagi kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Semua yang dilakukan bila berbasis data, maka akan sukses dan Sepeda Keren dilakukan berbasis data, ini sangat keren. Perempuan-perempuan hebat, anak-anak yang hebat, adalah generasi penerus bangsa yang hebat," paparnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin, menyebut apresiasi yang diberikan tidak hanya pada program Sepeda Keren, Menteri PPPA juga mengapresiasi program desa ramah anak, desa peduli anak, ramah perempuan, ramah disabilitas. Arifin berujar, platform Sepeda Keren akan diperluas jangkauannya.
"Kalau dulu skalanya mungkin di tingkat kecamatan, di tingkat desa, dan besok bisa lebih, ke tingkat institusi, terus tingkat perkantoran," kata Arifin.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemkab Trenggalek memiliki keinginan agar bisa lebih responsif terkait persoalan gender.
Baca Juga: Komisi III DPRD Trenggalek Bersama Dinas PKPLH dan PUPR Bahas RKA 2025
"Mendorong peran perempuan tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga mungkin di jabatan-jabatan posisi manajerial strategis. Termasuk di dalamnya di bidang politik dan juga pemberdayaan lain, khususnya bisa membantu desa juga dalam mengakselerasi pembangunannya," urai Arifin. (man/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News