LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dan Abdul Rouf (YesBro) melakukan napak tilas dengan mengunjungi Makam Sunan Drajat dan Mbah Anggungboyo, atau dikenal sebagai Makam Joko Tingkir, Kamis (24/2).
Kunjungan itu dalam rangka introspeksi serta refleksi diri terhadap keteladanan penyebar agama Islam di Kabupaten Lamongan.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Menurut Bupati Yuhronur, napak tilas itu diharapkan mampu memberikan energi serta spirit baru dalam pengabdian untuk menyejahterakan masyarakat, serta merekonstruksi dan membawa kejayaan Kabupaten Lamongan.
"Ini sebagai upaya meneladani ajaran adi luhung tokoh yang tengah mengantarkan kejayaan Lamongan di masa lalu. Semoga napak tilas ini bisa memberi energi lebih bagi kami untuk meneruskan pengabdian, membawa kejayaan Lamongan yang berkeadilan," ungkap Yuhronur.
Tidak hanya melakukan ziarah, Yuhronur dan rombongan juga meninjau pelaksanaan renovasi kompleks Makam Sunan Drajat yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Kompleks Makam Sunan Drajat yang merupakan kawasan pariwisata dan cagar budaya bernilai sejarah serta termasuk kawasan ekonomi khusus (KEK) ini dianggap perlu untuk dilakukan revitalisasi perbaikan prasarana kawasan dengan maksud untuk menunjang kegiatan.
Dari Makam Sunan Drajat di Kecamatan Paciran, Lamongan, selanjutnya bupati dan wakilnya bergerak menuju Makam Mbah Anggungboyo di Dusun Dukoh, Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran. Makam Mbah Anggungboyo ini mulai dinamakan Makam Joko Tingkir sejak adanya kunjungan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang menurutnya makam tersebut adalah Makam Joko Tingkir.
Kedua tempat tersebut merupakan bentuk peninggalan sejarah penyebaran agama Islam di Lamongan.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Dijelaskan Yuhronur, banyak yang bisa dijadikan teladan dari cerita sejarah keberadaan makam-makam tersebut. Tentunya diharapkan mampu menjadi pemicu semangat dalam mewujudkan Lamongan yang lebih baik ke depannya.
"Budaya, sejarah inilah yang akan menjadi spirit untuk memperkuat tekad dan niat pengabdian demi kesejahteraan dan kejayaan Kabupaten Lamongan," pungkasnya. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News