PT. Sagraha Satya Sawahita Kembali Dipercaya Pemkab Banyuwangi Tangani Limbah B3 Tempat Isoter

PT. Sagraha Satya Sawahita Kembali Dipercaya Pemkab Banyuwangi Tangani Limbah B3 Tempat Isoter Petugas PT. Sagraha Satya Sawahita saat mengangkut limbah B3 infeksius di Tempat Isoter Dormitory Atlet Kawasan Gor Tawang Alun.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Seiring meningkatnya lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (Isoter) di Dormitory Atlet Gor Tawang Alun, sejak Februari 2022 lalu.

Ancaman penyebaran Covid-19 pun tidak hanya berasal dari kontak antarmanusia, tetapi juga dari limbah medis bekas penanganan pasien terpapar. Limbah tersebut termasuk limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) infeksius yang membutuhkan penanganan khusus.

Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi

Oleh sebab itu, Pemkab Banyuwangi melalui dinas lingkungan hidup (DLH) menggandeng pihak ketiga yang memiliki izin dan sertifikasi pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kebetulan yang saat ini mengambil (mengelola limbah B3 di Isoter Dormitory Atlet Gor Tawang Alun, red) adalah Sagraha (PT. Sagraha Satya Sawahita, red)," kata Dwi Handayani, Plt Kepala kepada bangsaonline.com, Selasa (1/3/2022).

Diketahui, Pemkab Banyuwangi belum memiliki alat insinerator 800 derajat untuk mengelola limbah B3, guna menghindari penyebaran penyakit maupun unsur berbahaya dari limbah B3. 

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah

Adapun yang termasuk limbah B3 infeksius di tempat isoter tersebut antara lain; sisa makanan termasuk bungkusnya yang berasal dari kamar pasien. Kemudian ada juga kegiatan medis berupa suntikan, APD nakes seperti masker, sarung tangan, dan lainnya.

"Petugas yang bertugas mengambil limbah B3 harus mengenakan APD lengkap. Dan menyemprotkan disinfektan terlebih dahulu sebelum mengangkutnya," ujarnya.

Handayani mengungkapkan, pasien yang menghuni tempat isoter per 1 Maret 2022 ini, sejumlah 2 orang. "Banyaknya limbah yang dihasilkan, tergantung banyaknya pasien. Hari ini ada 12 Kg," ungkapnya.

Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan

Sementara itu, Kepala Operasional , Pucca Hezkya, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kepada perusahaan yang dipimpinnya, untuk mengelola kembali limbah B3 yang dihasilkan tempat isoter pasien Covid-19. (guh/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO