GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik berencana membangun tempat pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Langkah menyikapi banyaknya perusahaan penghasil limbah B3.
Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, mengungkapkan dari 1.300 perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berdiri di Kabupaten Gresik, 800 di antaranya menghasilkan limbah B3.
Baca Juga: Soal Reklamasi Laut, Plt Kepala DKPP Gresik Sebut Hanya Petrokimia yang Berkoordinasi
"Di Kabupaten Gresik banyak industri yang menghasilkan limbah B3, namun tidak memiliki alat untuk pengolahan limbah B3," ujarnya, Kamis (23/1/2025).
Menurut dia, tempat pengolahan limbah B3 nantinya tidak hanya untuk membantu perusahaan-perusahaan, tapi juga untuk mendongkrak pendapatan Pemkab Gresik.
Mengingat, perusahaan di Gresik selama ini melakukan pengolahan limbah B3 di luar Gresik, seperti di Lamongan dan Mojokerto.
Baca Juga: Heboh Pagar Laut, Dewan Sebut Banyak Industri Sewa Area Pesisir untuk Perluasan Pabrik di Gresik
"Pendapatan dari pengolahan limbah B3 potensinya besar. Makanya potensi ini akan kami garap untuk peluang pendapatan," tuturnya.
Namun, Sri Subaidah belum mengungkap lokasi tempat pengolahan limbah B3. "Untuk tempat pengolahan limbah B3 masih kami rahasiakan," terangnya.
Ia hanya menyampaikan, bahwa mesin pengolahan limbah B3 nantinya tidak akan sekelas dengan yang ada di Cilengsiu, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Jadi Narasumber di FGD Dinkes dan KWG, Mujid: Industri Salah Satu Penyebab Masyarakat Terkena ISPA
"Kalau pengolahan limbah B3 di Cilengsiu Bogor mesinnya mahal, kami belum mampu sekelas itu saat ini. Makanya, kita akan bangun dengan kapasitas kecil dulu," tukasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News