SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Secara umum, wisata religi lebih banyak didominasi pada tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh besar dalam sejarah.
Kali ini, BANGSAONLINE.com menulusuri dan mencoba napak tilas wisata religi dari sisi yang berbeda. Yakni, dengan mencoba menelisik peninggalan tempat ibadah tokoh-tokoh ulama maupun umara besar tempo dulu. Wisata masjid kuno, sebut saja begitu.
Baca Juga: Kembangkan Bakat dan Minat, Pemkab Sumenep Gelar Festival Kreasi Anak Yatim
Rupanya dalam penelusurannya, Sumenep memiliki banyak masjid bersejarah. Sayangnya, di samping belum dikupas lebih dalam, jejak-jejak masjid perlu mendapat perhatian serius sehingga generasi muda tahu dan paham tentang masjid dan perkembanganya dari masa ke masa.
Di kawasan kota saja ada dua masjid jami' dan Masjid Laju (lama), adalah merupakan masjid bersejarah yang tak asing di benak warga kota Sumenep, terlebih masjid jamik yang memang sudah kesohor ke luar daerah.
Selain kedua masjid itu, Sumenep memiliki daftar masjid kuno yang tak kalah nilai bersejarahnya. Laksana mata rantai, masjid-masjid itu memiliki kisah yang tak bisa dipisahkan.
Baca Juga: DJ Almira Berto Ditolak Tampil di Sumenep Malam Ini, Dianggap Merusak Nilai Religius dan Moral
Misalanya, sebut saja Masjid Madegan Batuampar, Masjid Sokambang Kebunagung, Masjid Barungbung, dan masjid-masjid lainnya yang ada di pinggiran Kota Sumenep .
Sebutan masjid memang populer, meski dalam faktanya, banyak yang di masa lampau lebih akrab dengan sebutan langgar.
Langgar-langgar yang selanjutnya bermetamorfosis menjadi masjid, yang menjadi pusat transfer ilmu. Menelurkan cikal bakal pesantren-pesantren jujukan para penimba ilmu.
Baca Juga: Sudah Dipanggil dan Ditegur, Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Bolos 2 Tahun Masih Tak Terlihat Ngajar
"Jejak kejayaan Islam di masa keraton, hampir secara utuh bisa disaksikan pada bangunan-bangunan bersejarah tersebut," jelas Jakfar Faruk Abdilah, Budayawan Sumenep kepada BANGSAONLINE.com Jumat (4/3/2022).
Sayangnya, menurut Faruk, belum ada ulasan khusus sebagai media informasi, yang mengangkat tema wisata masjid yang ada di Sumenep.
Karenanya, Faruk berharap, jejak-jejak itu diperjelas, sebagai penambah wawasan bagi para pecinta sejarah, dan pecinta wisata religi di Madura ujung timur ini.
Baca Juga: Dinkes P2KB Sumenep Catat Kasus 1.323 Kasus DBD Sepanjang Tahun 2024
“Yah, tentu jejak sejarah itu harus tetap dijaga dan dipelihara agar anak cucu kita tahu dan paham tentang sejarah bangsanya,” tandasnya.
Kepala Dinas Parawisata, Kebudayaan dan Olah Raga, Moh. Iksan mengungkapkan keinginannya bahwa untuk menghidupakan setiap simpul simpul wisata, baik itu wisata relegi ataupun wisata lainnya yang mendukung pada kesejahteran destinasi wisata yang ada di Sumenep.
“Insyaallah tekad dan keinginan saya akan terus memicu atau menggeliatkan parawisata di Sumenep agar Sumenep semakin menggeliat dalam sektor produk wisatanya,” katanya.
Baca Juga: Kacabdin Pendidikan Jatim Sumenep Ngaku Sudah Panggil Oknum Guru SMAN 1 Arjasa yang Jarang Ngajar
Pihaknya memohon dukungan dari semua elemen untuk memajukan industri wisatata di Sumenep. “Bismillah, dan mohon dukungannya,” pungkasnya. (aln/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News