KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Satreskrim Polres Blitar Kota menerima aduan soal dugaan penggunaan merek sepatu palsu yang dibagikan kepada ribuan pelajar SMP Negeri di Kota Blitar.
Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Momon Suwito mengatakan, aduan itu disampaikan seorang pengusaha bernama Hartono Sutanto (67), pemilik hak merek sepatu Gradial.
Baca Juga: Satlantas Polres Blitar Kota: Pengendara di Bawah Umur Dominasi Pelanggaran Operasi Zebra Semeru
Pelapor tidak merasa menjual merk sepatu Gradial untuk diberikan kepada pelajar di sembilan SMP Negeri di Kota Blitar. Sehingga, sepatu yang dibagikan tersebut diduga palsu.
"Kami menerima pengaduan tindak pidana pemalsuan merek sepatu yang diberikan kepada siswa di sembilan SMP Negeri di Kota Blitar. Pelapor atas nama Hartono Sutanto. Hartono ini adalah pemilik merek sepatu Gradial yang perusahaannya ada di daerah Pasuruan," ujar Momon, Minggu (6/3/22).
"Jadi yang diberikan ke para siswa SMP Negeri 1 sampai 9 itu memang mereknya Gradial, akan tetapi pemilik hak merek tidak merasa mengeluarkan merek itu," tegasnya.
Baca Juga: Oknum Pesilat Keroyok Warga gegara Tatap-tatapan, Pelaku Ditangkap
Atas hal ini, Satreskrim Polres Blitar Kota mengambil langkah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan kepala sekolah dan meminta keterangan pelapor.
Selain itu, tiga CV yang menjadi rekanan pengadaan sepatu tersebut juga dimintai keterangan.
"Kita masih melakukan langkah pendalaman tentang asal usul sepatu. Menurut keterangan sejumlah pihak yang sudah kami periksa, sepatu ini mereka beli di Tulungagung di salah satu toko di sana," terangnya.
Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar
Program sepatu gratis di Kota Blitar bagi siswa sekolah sudah berjalan sejak tahun 2010 lalu. Seluruh siswa yang merupakan warga Kota Blitar diberi fasilitas biaya sekolah, tas, dan sepeda atau bus sekolah hingga seragam gratis.
Sepatu merek Gradial yang diduga palsu itu sendiri dibagikan ke siswa SMP Negeri se Kota Blitar pada 2021 lalu. Dengan jumlah 2.135 pasang. Dalam nilai kontrak dengan 3 CV yang melakukan pengadaan, sepasang sepatu itu harganya Rp 150 ribu. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News