KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada 2030 mendatang. Untuk menyongsong masa emas tersebut, generasi remaja perlu dipersiapkan sejak dini. Seperti yang dilakukan di Kota Pasuruan, dengan membentuk program generasi berencana (Genre) yang diisi para remaja.
Insan Genre Pusaka Kota Pasuruan itu secara resmi dikukuhkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan Fatma Saifullah Yusuf, Senin (7/3).
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Dalam sambutannya, ia menyampaikan jumlah remaja Indonesia pada tahun 2010-2035 diproyeksikan mencapai 66,3 juta jiwa atau sekitar 25,6 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Atau bisa diartikan, satu dari setiap orang di Indonesia adalah remaja.
“Ini merupakan masa Indonesia emas, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak. Jikalau dikelola dengan baik, maka akan sangat menguntungkan dalam pembangunan di Indonesia,” tutur Fatma yang juga Bunda Genre Kota Pasuruan.
Menurut dia, BKKBN juga mengembangkan program Genre. Dalam program ini, remaja diajak merencanakan masa depannya sendiri agar mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan.
Baca Juga: Plt. Wali Kota Pasuruan Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Inspiratif Penggerak Anak Muda
"Program Genre ini merupakan wadah untuk mengembangkan dan mengedepankan pembentukan karakter bangsa di kalangan generasi muda di masa yang akan datang," kata Founder Fatma Foundation ini.
Ia memaparkan bahwa setiap remaja akan melewati 5 transisi, yakni harus mempraktikkan pola hidup sehat. Kedua, harus melanjutkan sekolah. Ketiga, harus mencari pekerjaan. Keempat, harus memulai kehidupan berkeluarga. Kelima, harus menjadi anggota masyarakat.
Dalam setiap tahapan, remaja harus memiliki komitmen serta memiliki perencanaan yang baik di masa depan, terutama dalam merencanakan perkawinan. Karena program Genre juga bertujuan untuk menurunkan pernikahan dini.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Fatma menyebut, pernikahan dini merupakan salah satu penyumbang stunting. Ini karena remaja belum siap dan belum cukup mempunyai pemahaman yang baik dalam mengasuh anak, sehingga anak kekurangan nutrisi.
"Insan Genre Kota Pasuruan memiliki tugas ini, menjadi role model panutan atau idola bagi remaja yaitu dengan memberi contoh yang baik, berperilaku positif, dan mampu menumbuhkan kesadaran teman sebayanya, bahwa merencanakan masa depan itu sangat penting. Dan, mengingatkan bahwa membangun sebuah rumah tangga itu tidak semudah yang dibayangkan, banyak yang perlu dipersiapkan baik fisik, psikis, pendidikan, dan ekonomi," paparnya.
Baca Juga: Plt. Wali Kota Pasuruan Hadiri Wisuda 625 Lansia Tangguh, Dorong Penguatan Selantang Mandiri
Program Genre selain untuk menekan pernikahan dini, juga diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kota Pasuruan. Fatma berpesan dengan dikukuhkannya pengurus Insan Genre Pusaka Kota Pasuruan masa bakti 2022-2024, pengurus yang baru dapat menjalankan tugas dan mengemban tanggung jawab dengan baik untuk membantu program-progam pemerintah menuju Kota Madinah, maju ekonominya, indah kotanya, dan harmoni warganya.
"Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada pengurus Insan Genre sebelumnya yang telah menjalankan tugas dengan baik, semoga tetap menjadi sosok remaja teladan di Kota Pasuruan," pungkasnya. (par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News