JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) di Kabupaten Jombang menggelar aksi mogok kerja (moker) dan demo terkait Undang-Undang Over Dimension and Over Loading (ODOL) di Jalan Ring Road Mojoagung. Mereka melakukan hal tersebut karena keberatan dengan regulasi angkutan logistik.
Koordinator aksi, Ahmad Gofur, mengatakan bahwa agenda tersebut merupakan aksi yang ke-2. Sebab, dalam aksi pertama yang dilakukan di Surabaya kemarin belum ada kesepakatan.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
"Kemarin kami melakukan aksi di Surabaya hasilnya masih belum jelas, dan belum sesuai dengan keinginan. Oleh karenanya hari ini kita aksi jilid 2, aksi Moker," ujarnya, Rabu (9/3).
Para sopir, kata Gofur, membagikan brosur pada sopir logistik yang hari ini masih beroperasi. Tak hanya itu, sopir yang melewati jalan tersebut juga diminta untuk berhenti sejenak.
"Kami bagikan brosur dengan tujuan sopir lainnya biar tahu. Biar mereka mendukung, dan disampaikan pada pihak bos. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas sesama sopir logistik," tuturnya.
Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam
Ia menyebut, perwakilan sopir logistik yang tergabung dalam GSTJ hari ini diundang ke Surabaya oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Kawan-kawan sekarang diundang ke kantor gubernur, dan akan ditemui wakil gubernur untuk negosiasi dengan apa yang kita usulkan. Dan semoga hasilnya sesuai dengan yang kita ingingkan," ungkapnya.
Selain protes terkait regulasi angkutan logistik, mereka juga meminta keadilan dalam penindakan di jalan, biaya normalisasi kendaraan, bongkar mafia SRUT dan ODOL, serta mendesak pemerintah untuk mengubah Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 terkait jaminan muatan. Jika tuntutan itu tidak dikabulkan, para sopir bakal melakukan aksi besar-besaran.
Baca Juga: Perahu Penyebrangan Sungai Brantas di Jombang Hanyut, Penumpang Histeris
"Kalau deal ya aksi ini nanti sore sudah bubar. Tapi kalau belum ya nanti berlanjut sampai ke Monas (mogok nasional). Dan kita akan blokir jalan di Surabaya," kata Gofur.
Sementara itu, sopir logistik asal Pasuruan, Arif (30), mengaku sengaja berhenti sejenak karena menghormati aksi yang dilakukan teman sejawatnya.
"Ya ini kan untuk menghormati aja, sama-sama sopir mogok kerja. Dan memang semua driver saling menghormati sesama sopir," ucap Arif. (aan/mar)
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News