KIEV, BANGSAONLINE.com – Ada perkembangan menarik di Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku tak ingin berlutut pada NATO. Karena itu ia tak ingin terus merengek pada NATO.
"Saya telah menenangkan diri terkait pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa ... NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata PresidenUkraina Volodymyr Zelensky dalam wawancara ABC News, Senin (7/3) malam waktu AS, seperti dikutip detik.com
Baca Juga: Amerika Bentuk Mujahidin, Putin pun Tunjuk Si Rambut Putih Komandan Perang
Sementara Rusia berjanji bahwa pasukan Moskow tak akan berupaya menggulingkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pernyataan itu disampaikan pada Rabu (9/3/2022).
Pernyataan ini – seperti dikutip CNNIndonesia - disampaikan saat Kremlin menggelar negosiasi dengan delegasi dari Kiev .
"Beberapa kemajuan telah dibuat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakhirva, dalam jumpa pers dikutip AFP.
Baca Juga: Ciptakan Perang agar Senjata Laris? Simak Kisah Wartawan AS Top Ini
Tampaknya proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina mulai mencapai titik terang. Setidaknya, mulai muncul pernyataan-pernyataan yang mengarah pada rekonsiliasi positif di antara dua negara itu.
Permintaan Presiden Zelenskyy agar Ukraina menjadi anggota NATO memang menjadi masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina, negara tetangganya, sejak 24 Februari lalu.
Rusia tak ingin Ukraina menjadi anggota NATO. Karena sangat membahayakan posisi Rusia.
Baca Juga: Menkumham Tanda Tangani MoU Kerja Sama di Bidang Hukum dengan Rusia
Kini Zelensky tampak berusaha memberikan pernyataan-pernyataan yang menenangkan Moskow. Seperti dilansir AFP, Rabu (9/3/2022), Zelenskyy mengaku terbuka untuk 'berkompromi' soal status dua wilayah separatis Ukraina yang telah diakui Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai negara merdeka sesaat sebelum invasi dimulai. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News