JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Komitmen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terhadap rakyat kecil harus diacungi jempol. Ia membawa tanah Kampung Akuarium ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara agar pembangunan kota baru itu tak memarjinalkan rakyat kecil.
"Tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda di akun Facebooknya, Minggu (13/3/2022).
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Yang juga menarik, tanah Kampung Akuarium yang dibawa Anies untuk IKN Nusantara itu dicangkul dan dikumpulkan oleh para ibu warga setempat. Di akun Facebook milik Anies itu disertakan video yang merekam para ibu saat mencangkul dan mengumpulkan tanah Kampung Akuarium.
Kampung Akuarium memiliki sejarah cukup kelam. Pada 2016 kampung Akuarium pernah digusur oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Gubernur etnis Tionghoa itu memang banyak melakukan penggusuran. Termasuk melarang para penjual kambing di pingggir jalan raya ketika menjelang Idul Adha atau Idul Qurban. Padahal semua kepala daerah memperbolehkan para penjual kambing di pinggir jalan karena waktunya hanya beberapa hari demi memudahkan umat Islam yang mau beli kambing untuk qurban.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
(Presiden Jokowi dan Anies Baswedan saat menyatukan tanah dan air yang dibawa d ari Kampung Akuarium dengan tanah dan air dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Foto: youtube setres)
Ahok menggusur Kampung Akuarium karena alasan tidak sesuai peruntukan ruang kota sekaligus untuk revitalisasi cagar budaya. Pemerintah DKI kala itu mengklaim warga di Kampung Akuarium berada di atas lahan yang berstatus milik PD Pasar Jaya.
Seperti dilansir CNNIndonesia, warga Kampung Akuarium mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Oktober 2016. Namun pada 2017, Ahok kalah dalam Pilkada DKI 2017. Ia kalah dengan Anies Baswedan.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Ketika Anies menjabat Gubernur DKI, hanya dalam jangka satu tahun lantas membangun kembali Kampung Akuarium yagn digusur Ahok itu. Anies membangun lewat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 878 Tahun 2018. Pada tahun itu juga warga mencabut gugatan ke pengadilan.
Kini Kampung Akuarium telah menjadi Kampung Susun. Ada beberapa blok yang telah selesai dibangun dan siap huni. Rencananya akan ada lima blok hunian yang bisa ditempati warga korban penggusuran.
Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran
Anies berkata kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Aquarium menjadi simbol kembali kepada cita-cita dasar pendirian republik, yakni untuk melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Tanah yang dicangkul oleh para Ibu ini diantarkan ke lahan yang kelak akan dibangun kota baru, yang kelak menjadi ibu kota, yang diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar atas republik ini," kata Anies Baswedan.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.COM, para gubernur dari 34 provinsi mendapat perintah membawa tanah dan air dari wilayah atau provinsi masing-masing untuk diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo di IKN. Presiden Jokowi kemudian menyatukan tanah dan air itu dengan tanah dan air yang dibawa para gubernur dari seluruh nusantar sehingga menyatu dengan air dari 34 provinsi. (tim)
Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News