TUBAN, BANGSAONLINE.com - Nasib nahas menimpa Didik Irawan (28) yang berasal dari Desa Sugiharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Pria yang bekerja sebagai tukang cat papan reklame itu tewas setelah kesetrum dan terjatuh dari ketinggian sekitar 4 meter, Jumat (25/3/2022).
Korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr R Koesma Tuban. Kapolsek Semanding, AKP Carito, mengatakan bahwa insiden kecelakaan kerja itu terjadi saat korban bersama rekannya melakukan aktivitas pengecatan papan reklame yang berada di pertigaan Manunggal selatan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Keluarga Korban Laka Tambang di Tuban Tak Menuntut dan Terima Santunan
"Saat itu, korban hendak mengecat bagian atas baliho. Nahas, baru memanjat sekitar 4 meter stik rol cat yang terbuat dari almunium tersangkut kabel listrik hingga menyengat korban," ujarnya.
Ia menuturkan, akibat sengatan listrik bertegangan tinggi itu korban langsung terhempas dan terjatuh. Tubuh Didik kemudian menghantan trotoar yang berada di bawah papan baliho dan mengakibatkan luka pada bagian kepala.
Baca Juga: Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
"Korban terjatuh dari ketinggian 4 meter dan mengalami luka terbuka di kepala, serta kulit bagian perut terkelupas akibat tersengat aliran listrik," tuturnya.
Petugas yang mengetahui kejadian ini langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP, mencatat identitas saksi-saksi, membuat Visum Et Refertum luka, dan koordinasi dengan pihak Unit Reskrim dan Unit Inafis Polres Tuban.
Sementara itu, Direktur RSUD dr R Koesma Tuban, Masyhudi, menyatakan pihaknya telah berupaya memberi perawatan secara maksimal. Namun, akibat luka cukup parah yang dialami, nyawa korban tidak dapat ditolong.
Baca Juga: Pergi Melaut, Nelayan di Tuban Hilang Terbawa Arus
"Kita sudah berupaya memberikan pertolongan maksimal, tapi nyawa korban tidak tertolong, korban meninggal dunia pukul 12.46 WIB dengan COB, Combutio et causa electric injury dengan luas luka bakar 12 persen," kata Masyhudi. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News